Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kunjungan Turis Asing ke Jepang Melonjak, Melampaui Angka 2 Juta

Suasana Bandara Udara Internasional Haneda di Tokyo, Jepang. (unsplash.com/mos design)
Suasana Bandara Udara Internasional Haneda di Tokyo, Jepang. (unsplash.com/mos design)

Jakarta, IDN Times - Data dari Organisasi Pariwisata Nasional Jepang (JNTO) mengungkap jumlah pengunjung asing ke Jepang dipekirakan mencapai 2,1 juta atau tepatnya 2.156.900 orang pada bulan lalu. Ini mewakili 85,6 persen dari jumlah turis pada bulan yang sama pada 2019.

Agustus disebut sebagai bulan kedua berturut-turut yang mencatat jumlah pengunjung yang melampaui angka sebelum pandemik COVID-19 melanda.

"Tren pemulihan terus berlanjut, dengan tingkat pemulihan yang melampaui 80 persen untuk pertama kalinya," kata JNTO pada Rabu (20/9/2023), dikutip dari Kyodo News.

Jumlah total wisatawan asing kemungkinan akan terus bertambah seiring libur panjang menjelang Hari Nasional China, yang dimulai pada akhir September, NHK News melaporkan.

1. Pelonggaran pembatasan perjalanan China, berdampak pada wisatawan asing yang datang ke Jepang

Menurut data pemerintah Jepang, China menduduki peringkat ketiga dalam daftar jumlah wisatawan terbanyak pada Agustus, dengan jumlah pengunjung 364.100 orang atau 36,4 persen dari tingkat sebelum pandemik. Angka itu meningkat sekitar 50 ribu pengunjung dari Juli, namun mengalami penurunan sebesar 63,6 dari Agustus 2019.

Pada 10 Agustus, China telah mencabut pembatasan perjalanan grup ke Negeri Sakura bagi warganya. Hal ini pun membuat JNTO mengantisipasi dampak penuh dari pencabutan pembatasan tersebut, yang akan terlihat jelas setelah musim liburan besar dimulai pada 1 Oktober.

Sejak Maret tahun ini, China melonggarkan pembatasan terkait pandemik. Tur grup ke sekitar 60 negara pun dilanjutkan, namun Jepang tidak termasuk dari tujuan tersebut.

2. Larangan impor makanan laut Fukushima, menghambat tur grup China

Ilustrasi makanan laut. (unsplash.com/Falco Negenman)
Ilustrasi makanan laut. (unsplash.com/Falco Negenman)

Dilaporkan, beberapa kunjungan China ke tetangga Asia Timurnya tersebut telah dibatalkan. Ini disebabkan Beijing yang memberlakukan larangan total terhadap produk makanan laut pada 24 Agustus, hari yang sama ketika Tokyo Electronic Power Co. mulai membuang air radioaktif yang telah diolah ke laut dari PLTN Fukushima Daiichi.

Tindakan Beijing tersebut kemungkinan akan menghambat tur kelompok China ke Jepang. 

Meski begitu, seorang pejabat maskapai penerbangan menepis kabar itu. Dia mengatakan bahwa bahkan setelah pelepas air limbah nuklir dimulai, turis China terus melakukan reservasi tiket untuk bepergian ke Jepang.

Tercatat, 9,59 juta turis China yang mengunjungi Jepang sepanjang 2019, mewakili sekitar sepertiga dari seluruh wisatawan asing yang datang ke negara itu. Dari jumlah turis China tersebut, sekitar sepertiganya datang dalam tur grup.

3. Korea Selatan menyumbang wisatawan terbanyak di Jepang

Potret Shibuya Crossing di Tokyo, Jepang. (pixabay/uniquedesign52)
Potret Shibuya Crossing di Tokyo, Jepang. (pixabay/uniquedesign52)

Dilansir Asahi Shimbun, Selain wisatawan dari Negeri Tirai Bambu, terdapat 1.792.800 wisatawan asing yang berkunjung ke Jepang pada Agustus. Angka tersebut meningkat 18 persen dibandingkan angka pada Agustus 2019. 

Kedatangan terbanyak berasal dari Korea Selatan, sebesar 569.100 pengunjung, naik 84,3 persen dari empat tahun sebelumnya. Lalu, diikuti oleh Taiwan dengan 396.300, turun 5,7 persen. Disusul dengan turis dari China. Sementara itu, Hong Kong menyumbang wisatawan terbesar ke empat dengan jumlah 206.300 orang.

Di sisi lain, jumlah warga negara Jepang yang bepergian ke luar negeri meningkat 3 kali lipat pada Agustus, dibandingkan tahun sebelumnya menjadi 1.201.200 orang. Namun, angka itu lebih rendah 43,1 persen dibandingkan bulan yang sama pada 2019. Dilaporkan, bahwa jumlah keberangkatan meningkat lebih dari 300 ribu orang pada Juli.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

4 Cara Mengumpulkan Modal untuk Memulai Bisnis Sampingan

04 Sep 2025, 21:00 WIBBusiness