Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Laba Anjlok, Vale Indonesia Isyaratkan Absen Bagikan Dividen di 2024

website resmi PT Vale Indonesia Tbk
Intinya sih...
  • Laba Vale Indonesia (INCO) semester I 2024 anjlok, tidak akan membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya.
  • Laba bersih Vale Indonesia turun drastis hingga 82,06 persen menjadi 37,28 juta dolar AS pada semester I-2024.
  • Volume produksi bijih nikel naik menjadi 34.774 metrik ton pada semester I-2024, namun harga realisasi rata-rata bijih nikel menurun ke level 13.416 dolar AS per ton.
  • Laba bersih Vale Indonesia semester I-2024 turun drastis hingga 82,06% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
  • Pendapatan Vale Indonesia juga turun 27,34% menjadi 478,75 juta dolar AS pada semester I-2024.
  • Volume produksi bijih nikel naik menjadi 34.774 metrik ton, namun harga realisasi rata-rata bijih nikel menurun menjadi beban.

Jakarta, IDN Times - PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mengisyaratkan tidak akan membagikan dividen untuk tahun buku 2024 kepada para pemegang sahamnya. Hal itu disebabkan pendapatan Vale Indonesia yang tergerus cukup besar sepanjang semester I-2024.

Direktur Independen & Chief Financial Officer Vale Indonesia, Rizky Andhika Putra menjelaskan, perseroan pada tahun ini memiliki prioritas utama mengembangkan aset tambang dan investasi lanjutan pada smelter yang tertuang dalam izin usaha pertambangan khusus (IUPK) sebagai syarat perpanjangan kontrak.

"Untuk dividen, memang dalam waktu dekat untuk tahun ini kami perlu pertimbangkan lagi. Memang growth project agenda ini adalah yang akan jadi prioritas utama dalam delivery dalam waktu dekat," ujar Rizky dalam public expose live 2024, dikutip Selasa (27/8/2024).

1. Kinerja INCO pada semester I-2024

Suasana Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Vale Indonesia Tbk yang berlangsung di Jakarta pada 10 Juni 2024. (Dok. PT Vale Indonesia Tbk)

Mengutip laporan keuangan semester I-2024, Vale Indonesia membukukan laba bersih 37,28 juta dolar Amerika Serikat (AS). Capaian itu menurun drastis hingga 82,06 persen jika dibandingkan semester I-2023 yang mencapai 207,8 juta dolar AS.

Anjloknya laba bersih Vale Indonesia pada enam bulan pertama tahun ini tidak terlepas dari penurunan pendapatannya. Vale Indonesia hanya mampu mencatatkan pendapatan 478,75 juta dolar AS pada semester I-2024 atau turun 27,34 persen dibandingkan periode sama tahun lalu.

2. Produksi Vale Indonesia alami kenaikan

Julianti Marselina, operator alat berat di PT Vale Indonesia, Tbk., Jumat (2/8/2024). IDN Times/Irwan Idris

Meski begitu, volume produksi bijih nikel Vale Indonesia naik menjadi 34.774 metrik ton pada semester I-2024 dibandingkan periode sama tahun lalu yang hanya 33.691 metrik ton.

Kenaikan produksi tersebut kemudian menuntun Vale Indonesia mencatat peningkatan penjualan nikel matte dari 33.221 ton pada akhir Juni 2023 menjadi 35.680 ton pada akhir Juni 2024.

3. Vale Indonesia optimistis capai kinerja positif akhir tahun ini

PT Vale Tbk, Tambang Nikel, Sorowako (IDN Times/Uni Lubis)

Di sisi lain, harga realisasi rata-rata bijih nikel menjadi beban Vale Indonesia lantaran menurun sepanjang enam bulan pertama tahun ini ke level 13.416 dolar AS per ton. Padahal pada periode sama tahun lalu, harga realisasi rata-rata bijih nikel menjadi 19.836 dolar AS per ton.

Kendati begitu, Rizky masih optimistis bisa mencapai kinerja positif terutama dari sisi pendapatan dan laba pada akhir tahun ini. Vale Indonesia masih memegang panduan produksi 70.800 nikel dalam matte sampai akhir 2024.

"Kami tetap on track di level 70.800 hingga akhir tahun. Harga kurang lebih secara konsensus konservatif sama pada level di semester I-2024," ujar Rizky.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us