Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Larang Ekspor Bauksit, Jokowi: Indonesia Bukan Negara yang Tertutup

Presiden Joko "Jokowi" Widodo ketika mengumumkan larangan ekspor bijih bauksit mulai Juni 2023. (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Jakarta, IDN Times - Presiden Joko "Jokowi" Widodo menepis anggapan bahwa Indonesia adalah negara yang tertutup lantaran pada Juni 2023 mendatang bakal kembali melakukan pelarangan ekspor bahan mentah. Mulai tahun depan, Indonesia melarang ekspor bijih bauksit. Hal ini kemudian memicu persepsi Indonesia bakal kembali digugat oleh negara lain ke WTO (Badan Perdagangan Dunia) karena memberlakukan larangan ekspor komoditas tersebut. 

"Kita ini bukan tertutup. Indonesia mempersilakan siapapun, dari negara manapun, perusahaan di dalam atau dari luar negeri untuk ikut bersama-sama membangun industrinya di Indonesia, baik yang berkaitan dengan nikel, bauksit, tembaga maupun timah," ungkap Jokowi ketika menjawab pertanyaan media dan dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden pada Rabu, (21/12/2022). 

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga tak mempermasalahkan bila perusahaan dari luar negeri ingin menggandeng BUMN atau pihak swasta. "Kalau ingin mendirikan (perusahaan) sendiri juga silakan, tapi kami ingin yang namanya pajak, PNBP (Penerimaan Negara Bukan Pajak), dividen hingga royalti ada di dalam negeri. Kesempatan bekerja ada di dalam negeri," kata dia. 

Menurut Jokowi, hal tersebut sangat memungkinkan dan justru lebih menguntungkan Indonesia. Oleh sebab itu, ia akan tetap melarang ekspor bijih bauksit pada pertengahan 2023. 

Dalam pemberian keterangan pers itu, Jokowi juga tidak menutup untuk memberlakukan larangan ekspor bagi komoditas lainnya. "Tapi, kami akan kalkulasi atau hitung dulu. Begitu industrinya sudah setengah siap, tak perlu menunggu siap, maka akan langsung kami hentikan (ekspor komoditas bahan mentah). Kami paksa agar industrinya untuk segera diselesaikan," ujarnya. 

Ia juga menyebut kebijakan moratorium ekspor bijih bauksit tidak terlepas dari pelarangan ekspor nikel yang sudah berlangsung sejak Januari 2020 lalu. Sementara, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan bahwa saat ini Indonesia dudah memiliki empat fasilitas pemurnian bijih bauksit.

"Pemerintah bakal menyiapkan 8 smelter lainnya. Sedangkan, cadangan bauksit Indonesia cukup besar yakni 5,3 miliar," kata Airlangga di Istana Kepresidenan. 

Share
Topics
Editorial Team
Santi Dewi
EditorSanti Dewi
Follow Us