Lawan Scam, Ini Cara Fintech Jaga Keuangan Digital

- Gunakan teknologi untuk lindungi konsumenPlatform pinjaman daring (pindar), PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash) menyebutkan pentingnya penerapan teknologi dalam menjaga keamanan dan inklusivitas layanan keuangan digital.
- Tingkatkan literasi digital dan akses pembiayaanPartisipasi dalam forum keuangan digital juga untuk mendorong pertumbuhan sektor riil. Fokusnya diarahkan pada penguatan keamanan serta tata kelola ekosistem perbankan digital agar semakin terpercaya.
Jakarta, IDN Times - Ketua Umum Asosiasi Fintech Indonesia (Aftech) Pandu Sjahrir menekankan tiga strategi utama untuk memperkuat ekosistem keuangan digital Indonesia.
Pertama, membangun ketahanan siber dan mencegah maraknya scam dengan intelijen bersama. Kedua, merancang produk keuangan yang benar-benar inklusif bagi UMKM dan masyarakat underserved. Ketiga, memperkuat arsitektur kolaborasi agar keberlanjutan bisa terjaga. Pernyataan tersebut dia sampaikan dalam gelaran Indonesia Digital Bank Summit (IDBS) 2025 yang digelar Aftech di Jakarta.
“AFTECH menginisiasi IDBS untuk mendorong kemitraan strategis yang bisa direplikasi lintas sektor antara bank digital, fintech, regulator, dan sektor riil,” ujar Pandu dalam keterangan resmi.
1. Gunakan teknologi untuk lindungi konsumen

Platform pinjaman daring (pindar), PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash) menyebutkan pentingnya penerapan teknologi dalam menjaga keamanan dan inklusivitas layanan keuangan digital.
"Contoh konkretnya adalah melalui penerapan teknologi cerdas berbasis AI dan Big Data, serta proses e-KYC yang lebih akurat," kata Direktur Utama Easycash Nucky Poedjiardjo.
Menurutnya, pemanfaatan teknologi cerdas dapat membantu memperkuat perlindungan konsumen sekaligus memperluas akses pembiayaan bagi masyarakat. Pihaknya juga menekankan kolaborasi dengan perbankan sebagai bagian dari strategi untuk menciptakan ekosistem digital yang aman dan terpercaya.
2. Tingkatkan literasi digital dan akses pembiayaan

Partisipasi dalam forum keuangan digital juga untuk mendorong pertumbuhan sektor riil. Fokusnya diarahkan pada penguatan keamanan serta tata kelola ekosistem perbankan digital agar semakin terpercaya.
Sejalan dengan itu, dukungan terhadap Kampanye Nasional Indonesia Merdeka dari Scam menjadi langkah strategis untuk meningkatkan literasi masyarakat dan memperkuat kewaspadaan terhadap penipuan digital.
Kolaborasi dengan regulator melalui Indonesia Anti Scam Center (IASC) diharapkan mampu mempertegas komitmen industri menghadirkan layanan keuangan yang aman dan berdaya saing global.
Hingga pertengahan 2025, total pembiayaan digital yang tersalurkan oleh Easycash telah mencapai Rp77,27 triliun, menjangkau lebih dari 8,4 juta penerima dana dengan 1,45 juta pengguna aktif. Angka tersebut menegaskan besarnya kebutuhan akses keuangan digital, sekaligus menunjukkan peran fintech dalam memperluas inklusi keuangan bagi masyarakat underserved maupun unbanked.
3. Perkuat kolaborasi lintas sektor

Penguatan ekosistem keuangan digital juga menuntut adanya kolaborasi yang lebih erat antara berbagai pemangku kepentingan.
Kerja sama antara bank, platform pinjaman daring, regulator, hingga penyedia teknologi dipandang penting untuk menghadirkan solusi nyata terhadap tantangan keamanan, inklusi, dan transformasi digital. Melalui forum seperti IDBS 2025, komunikasi lintas sektor dapat semakin terjalin.
Lebih dari 400 pemimpin industri hadir untuk berbagi pandangan sekaligus merumuskan langkah konkret memperluas layanan keuangan digital yang aman, terpercaya, dan inklusif bagi masyarakat luas.