Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

LG Batal Investasi Rp130 T di RI, Hashim: Serahkan ke Tuhan

Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Utusan Khusus Presiden Bidang Iklim dan Energi, Hashim Djojohadikusumo (IDN Times/Ilman Nafi'an)
Intinya sih...
  • Utusan Khusus Presiden tak ambil pusing terkait cabutnya investor LG dari proyek pengembangan baterai kendaraan listrik di RI.
  • Konsorsium investor Korea Selatan menarik investasi senilai 7,7 miliar dolar AS untuk proyek rantai pasok baterai EV di Indonesia.

Jakarta, IDN Times - Utusan Khusus Presiden, Hashim Djojohadikusumo tidak ambil pusing terkait cabutnya investor Korea Selatan (Korsel) yang dipimpin oleh LG dari proyek pengembangan baterai kendaraan listrik atau electric vehicle (EV) battery di Indonesia.

"Kita serahkan ke Tuhan lah," ujar Hashim singkat saat ditemui awak media pasca bertemu dengan Mantan PM Inggris, Tony Blair di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Selasa (22/4/2025).

Hashim langsung masuk mobil dan tidak menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan isu tersebut dan isu energi lainnya. Untuk diketahui, Hashim yang merupakan adik Presiden Prabowo Subianto merupakan Utusan Khusus Presiden bidang Iklim dan Energi dalam COP29 beberapa waktu lalu.

1. LG cs cabut investasi Rp130 T dari Indonesia

Ilustrasi investasi (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi investasi (IDN Times/Aditya Pratama)

Sebelumnya diberitakan, konsorsium investor Korea Selatan yang dipimpin oleh LG memutuskan menarik investasi senilai 7,7 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp130 triliun untuk proyek rantai pasok baterai EV di Indonesia.

Mengutip Yonhap News Agency, konsorsium yang terdiri atas LG Energy Solution, LG Chem, LX International Corp dan mitra-mitra lainnya telah saling bekerja dengan Pemerintah Indonesia dan BUMN untuk membangun "rantai nilai menyeluruh" baterai EV.

Proyek itu rencananya mencakup seluruh proses mulai dari pengadaan bahan baku hingga produksi prekursor, bahan katoda, dan pembuatan sel baterai. Indonesia sendiri merupakan produsen nikel terbesar di dunia, bahan utama dalam baterai kendaraan listrik.

2. Alasan konsorsium LG batal investasi di Indonesia

Ilustrasi Mobil Listrik (https://pixabay.com/id/illustrations/kecerdasan-buatan-keganjilan-7768524/)
Ilustrasi Mobil Listrik (https://pixabay.com/id/illustrations/kecerdasan-buatan-keganjilan-7768524/)

Menurut sumber yang dikutip Yonhap, konsorsium LG menarik investasinya dalam proyek tersebut setelah menjalin komunikasi dan konsultasi dengan Pemerintah Indonesia.

Dalam konsultasi dengan Pemerintah Indonesia, konsorsium tersebut mendapatkan kabar adanya pergeseran dalam lanskap industri EV khususnya yang disebut sebagai jurang EV. Hal itu merujuk pada perlambatan sementara dalam permintaan EV global.

"Dengan mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami memutuskan keluar dari proyek (pengembangan EV)," ujar salah satu pejabat dari LG Energy Solution, dikutip dari Yonhap News Agency,.

3. Proyek lain LG di Indonesia tetap berlanjut

Pabrik Sel Baterai Hyundai resmi beroperasi (Hyundai)
Pabrik Sel Baterai Hyundai resmi beroperasi (Hyundai)

Kendati begitu, LG memastikan proyek lainnya di Indonesia masih akan berlanjut dan tidak terpengaruh keputusan konsorsium.

"Namun, kami akan melanjutkan bisnis kami yang ada di Indonesia seperti pabrik baterai Hyundai LG Indonesia Green Power (HLI Green Power), usaha patungan kami dengan Hyundai Motor Group," kata pejabat tersebut.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us