Perakunan Biaya: Pengertian, Komponen Biaya, Tujuan dan Jenisnya

Dalam akuntansi, ada banyak sekali ilmu yang bisa dipelajari. Salah satunya adalah perakunan biaya atau disebut juga dengan akuntansi biaya.
Kamu yang mengambil jurusan eknonomi di perkuliahan pasti sudah tidak asing lagi dengan ilmu akuntansi yang satu ini. Akuntansi biaya sendiri memiliki beberapa fungsi yang berpengaruh di dalam bagian keuangan suatu perusahaan.
Agar kamu lebih memahami tentang akuntansi biaya ini, berikut akan dijelaskan lebih dalam. Simak artikel ini sampai akhir, ya!
1. Pengertian perakunan biaya

Perakunan biaya atau yang biasa disebut dengan akuntansi biaya merupakan bentuk akuntansi manajerial. Akuntansi biaya merupakan proses pelaporan pembebanan biaya ke objek biaya yang biasanya mencakup produk perusahaan, layanan, dan aktivitas lain yang melibatkan perusahaan.
Perakunan biaya atau akuntansi biaya memberikan informasi mengenai biaya rinci yang diperlukan manajemen untuk mengendalikan objek operasional. Tak hanya itu, akuntansi biaya juga digunakan dalam merencanakan masa depan perusahaan.
2. Komponen biaya dalam perakunan biaya

Perakunan biaya mengelompokkan biaya menjadi beberapa kategori utama:
- Biaya bahan baku: Pengeluaran untuk bahan utama produksi.
- Biaya tenaga kerja langsung: Upah pekerja yang terlibat langsung dalam proses produksi.
- Biaya overhead pabrik: Biaya tambahan seperti listrik, sewa pabrik, dan lainnya yang mendukung proses produksi.
- Biaya pemasaran dan administrasi: Biaya yang tidak langsung terkait produksi, tetapi penting untuk operasional bisnis.
3. Jenis perakunan biaya

Ada empat tipe perakunan biaya yang selama ini digunakan oleh perusahaan. Berikut merupakan pembahasannya.
1. Standard costing
Merupakan tipe perakunan biaya yang didasarkan pada penggunaan tenaga kerja dan material yang efisien dengan tujuan untuk menghasilkan barang atau jasa dalam kondisi operasi standar, dan sesuai dengan budget yang sudah dianggarkan.
2. Sistem activity-based costing
Merupakan tipe perakunan biaya yang didasarkan pada aktivitas yang merupakan peristiwa apapun, unit kerja, atau tugas yang memiliki tujuan tertentu seperti menyiapkan mesin untuk produksi, mendistribusikan barang jadi, merancang produk, atau mengoperasikan mesin.
3. Lean accounting
Merupakan tipe perakunan biaya atau konsep perakunan biaya yang dirancang dengan tujuan untuk lebih mencerminkan kinerja keuangan perusahaan yang telah menerapkan proses lean manufacturing. Ketika menggunakan lean accounting, maka metode penetapan biaya tradisional digantikan oleh penetapan harga berbasis nilai dan pengukuran kinerja yang berfokus pada kerampingan (lean).
4. Marginal costing
Biasa juga disebut dengan analisis biaya-volume-laba, merupakan dampak pada biaya produk dengan menambahkan satu unit tambahan ke dalam produksi. Marginal costing berguna untuk keputusan ekonomi jangka pendek karena bisa atau dapat membantu pihak manajemen dalam mengidentifikasi dampak dari berbagai tingkat biaya dan volume pada laba operasi.
4. Tujuan perakunan biaya

Umumnya, perakunan biaya memiliki 3 tujuan. Ketiga tujuan tersebut adalah sebagai berikut:
1. Cost control (Pengaturan Biaya)
Akuntansi biaya berfungsi untuk mengontrol atau mengendalikan biaya dalam batasan anggaran yang telah ditentukan oleh manajemen untuk suatu produk atau jasa tertentu. Hal ini penting dan sangat diperlukan karena manajemen sudah mengalokasikan sumber daya untuk sebuah proyek atau proses produksi tertentu.
2. Cost computation (Perhitungan Biaya)
Tujuan perakunan biaya selanjutnya adalah cost computation. Ini berarti bahwa akuntansi biaya berfungsi sebagai alat untuk menghitung biaya penjualan per unit untuk produk maupun jasa tertentu.
3. Cost reduction (Pengurangan Biaya)
Merupakan pengurangan biaya yang berarti perusahaan akan mendapatkan lebih banyak keuntungan karena margin secara alami akan meningkat.
Itulah beberapa pejelasan mengenai perakunan biaya. Tentunya perakunan biaya merupakan hal yang penting dalam sebuah perusahaan, ya.