Nisbah Jumlah Modal: Pengertian, Cara Menghitung dan Jenisnya

- Nisbah jumlah modal atau Total Capital Ratio (TCR) membantu badan usaha dalam menentukan barang atau jasa yang digunakan ketika mendirikan bisnis.
- TCR muncul saat total modal dibagi dengan aktiva tertimbang menurut risiko, merupakan sumber dari berdirinya usaha, dan dapat berasal dari eksternal maupun internal perusahaan.
Nisbah jumlah modal biasa juga dikenal dengan rasio total modal atau total capital ratio (CTR). Perhitungan ini berperan untuk membantu badan usaha atau lembaga keuangan dalam menentukan barang atau jasa yang digunakan ketika mendirikan bisnis.
Bagi penyalut kredit, perhitungan ini berguna untuk memastikan kelangsungan usaha maupun dalam menangani risiko-risiko kerugian. Lebih lengkapnya akan dijelaskan dalam artikel ini.
1. Apa itu nisbah jumlah modal?

Nisbah jumlah modal merupakan rasio yang dipergunakan untuk menghasilkan perhitungan terkait jumlah modal yang harus dikeluarkan. Istilah perbankan ini muncul saat total modal dibagi dengan aktiva tertimbang menurut risiko.
Modal sendiri adalah sekumpulan barang atau uang yang biasanya digunakan untuk membangun usaha atau berperan sebagai sumber dari berdirinya usaha tersebut. Sederhananya, sebuah barang yang diproduksi oleh manusia atau alam yang dapat membantu perkembangan bisnis.
Tanpa adanya capital atau modal tersebut, perusahaan tidak dapat berjalan seperti seharusnya. Modal diperlukan untuk mendirikan berbagai skala bisnis, mulai dari yang besar sampai kecil sekalipun.
2. Cara menghitung nisbah jumlah modal

Dalam menghitung nisbah jumlah modal atau TCR, tentunya ada rumus yang harus digunakan. Berikut rumusnya:
TCR = Total modal : Aktiva tertimbang menurut rasio
Total modal dalam rumus tersebut merupakan seluruh modal dan cadangan bank yang tentunya memenuhi syarat. Sedangkan aktiva tertimbang menurut rasio atau ATMR, merupakan aktiva di dalam neraca bank yang berdasarkan bobot tertentu dan digunakan untuk menetapkan besarnya aset berisiko.
3. Jenis modal berdasarkan sumbernya

Modal dapat berasal dari eksternal maupun internal sebuah perusahaan. Untuk modal eksternal, modal yang didapatkan dari para debitur atau para pemegang saham. Modal jenis ini memiliki jumlah yang tidak terbatas dan dapat dipergunakan lebih mudah ketimbang modal internal.
Modal dari luar biasanya dapat diperoleh dari bank, koperasi, atau dari investor yang ingin menanamkan dananya untuk perusahaan. Contoh lain untuk modal yang berasal dari luar tersebut adalah gaji karyawan yang belum dibayar atau utang dagang.
Modal internal diperoleh oleh pendiri usaha dari kekayaan atau aset yang didapat dari hasil penjualannya. Perlu diketahui bahwa modal ini akan sulit untuk digunakan dalam mengembangkan bisnis karena sifatnya terbatas dan susah mencapai peningkatan yang signifikan.
Modal dari dalam bisa berasal dari saham, gedung, kendaraan, bahkan laba yang dapat digunakan untuk menginvestasikannya kembali. Nisbah jumlah modal tergantung pada siapa yang memilikinya.
Itulah penjelasan mengenai nisbah jumlah modal mulai dari definisinya hingga cara menghitungnya. Perhitungan ini diperlukan bagi para penyalur kredit.