Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Menkeu Purbaya Genjot Pajak Demi Tekan Utang Rp9 Ribu Triliun

ilustrasi mencatat utang (freepik.com/rawpixel.com)
ilustrasi mencatat utang (freepik.com/rawpixel.com)
Intinya sih...
  • Menteri Keuangan Purbaya genjot pajak demi tekan utang Rp9 ribu triliun
  • Peningkatan penerimaan negara dari sektor perpajakan untuk tekan defisit dan utang secara bertahap
  • Percepatan ekonomi perlu dibarengi dengan perbaikan kinerja di sektor penerimaan negara, target pertumbuhan di atas 5 persen
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Menteri Keuangan Purbaya telah menyiapkan sejumlah langkah untuk mengatasi utang pemerintah yang mencapai sekitar Rp9.138 triliun per Juni 2025. Salah satu strategi yang ditempuh adalah dengan meningkatkan penerimaan negara, terutama dari sektor perpajakan.

Purbaya menjelaskan, apabila pertumbuhan ekonomi terus meningkat, maka penerimaan negara dari pajak juga akan ikut naik. Dengan begitu, defisit dan utang dapat ditekan secara bertahap.

“Harapannya, pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat akan mendorong penerimaan pajak meningkat, sehingga defisit anggaran bisa ditekan,” ujar Purbaya dikutip Selasa (28/10/2025).

1. Percepatan ekonomi perlu dibarengi dengan kinerja di sektor penerimaan negara

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Ia menambahkan, percepatan ekonomi perlu dibarengi dengan perbaikan kinerja di sektor penerimaan negara.

“Kalau ekonomi bisa tumbuh lebih cepat lagi, dengan perbaikan di sektor penerimaan seperti bea cukai, pajak, dan sistem Coretax, kita bisa berharap rasio pajak terhadap PDB (tax to GDP ratio) akan membaik,” kata Purbaya.

2. Sektor riil diharapkan terus meningkat

(Ilustrasi pertumbuhan ekonomi) IDN Times/Arief Rahmat
(Ilustrasi pertumbuhan ekonomi) IDN Times/Arief Rahmat

Menurut Purbaya, jika strategi tersebut berjalan optimal dalam beberapa waktu ke depan, rasio pajak terhadap produk domestik bruto (PDB) berpotensi naik sekitar 0,5–1 persen. Kenaikan ini diperkirakan dapat memberikan tambahan penerimaan negara hingga Rp100 triliun.

“Jadi saya harapkan sektor riil bisa terus tumbuh dengan berbagai effort yang dilakukan pemerintah,” bebernya.

3. Anggaran K/L harus dipercepat

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (Arief Rahmat)
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (Arief Rahmat)

Untuk memastikan target tersebut tercapai, Purbaya mengaku rutin melakukan safari anggaran ke sejumlah kementerian dan lembaga (K/L) yang realisasi serapan anggarannya masih rendah.

“Saya ke sana-sini bukan karena tidak ada kerjaan, tetapi untuk memastikan pertumbuhan ekonomi pada triwulan ini bisa lebih cepat dibanding periode sebelumnya. Target kami di atas 5 persen, dan kalau bisa lebih, tentu lebih baik,” tuturnya.

Share
Topics
Editorial Team
Ilyas Listianto Mujib
EditorIlyas Listianto Mujib
Follow Us

Latest in Business

See More

Harga Perak Hari Ini, Selasa 28 Oktober 2025: Turun Tajam

28 Okt 2025, 10:52 WIBBusiness