Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

MPMX Catat Laba Bersih Rp249 Miliar pada Semester I-2025

Ilustrasi MPM Group/Dok MPMX
Ilustrasi MPM Group/Dok MPMX
Intinya sih...
  • Laba bersih MPMX turun 24% menjadi Rp249 miliar pada semester I-2025, disebabkan oleh penurunan pendapatan konsolidasi dan laba kotor.
  • Pendapatan bisnis asuransi MPMInsurance mengalami penurunan premi bersih sebesar 21% yoy, tetapi strategi investasi yang lebih baik meningkatkan pendapatan investasi sebesar 24% yoy.
  • Bisnis penyewaan kendaraan MPMRent mencatat penurunan margin akibat pergeseran komposisi produk, menyebabkan laba kotor turun 19% dibandingkan semester I-2024.

Jakarta, IDN Times - PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) merilis laporan keuangan tidak diaudit untuk semester I-2025. Dalam laporan tersebut, MPM mencatatkan sejumlah penurunan kinerja hampir secara keseluruhan, termasuk laba bersih yang sebesar Rp249 miliar.

Laba bersih MPMX diketahui turun 24 persen dibandingkan tahun lalu. Hal itu tidak terlepas dari beberapa penurunan seperti pendapatan konsolidasi yang hanya Rp7,436 miliar atau turun 3 persen dibandingkan semester I-2024.

Kemudian, laba kotor MPMX juga turun 7 persen year on year (yoy) menjadi Rp642 miliar. Selain itu, dampak menurunnya nilai tukar mata uang rupiah terhadap dolar AS, laba operasional MPM turun 25 persen yoy menjadi Rp270 miliar.

"Terlepas dari tekanan pada kinerja keuangan di semester I, MPMX berkomitmen memperkuat portofolio usaha, meningkatkan efisiensi, dan mengoptimalkan strategi investasi," ujar Group CFO MPMX, Beatrice Kartika dalam pernyataan resminya, Jumat (1/8/2025).

Pelambatan pasar nasional dan turunnya pendapatan di seluruh segmen bisnis menjadi beberapa faktor utama penyebab penurunan tersebut. Berikut rinciannya:

1. Pendapatan segmen bisnis distribusi dan ritel

Ilustrasi penurunan nilai (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi penurunan nilai (IDN Times/Arief Rahmat)

Pendapatan segmen bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda dua turun 3 persen yoy menjadi Rp7,317 miliar selama semester I-2025, terutama karena penurunan penjualan sepeda motor.

Kemudian pendapatan distribusi sepeda motor turun 6 persen dan ritel 2 persen yoy, sejalan dengan perlambatan penjualan sepeda motor nasional sebesar 2 persen pada semester I-2025.

Namun, segmen purnajual menunjukkan ketahanan dengan pertumbuhan pendapatan 3 persen di distribusi dan 28 persen di ritel, didorong oleh peningkatan penjualan suku cadang dan layanan servis.

Seiring penurunan pendapatan, laba kotor juga turun 3 persen yoy menjadi Rp580 miliar, meski margin laba kotor relatif stabil.

2. Pendapatan bisnis asuransi MPMInsurance

Ilustrasi asuransi mobil (Dok. MPM Insurance)
Ilustrasi asuransi mobil (Dok. MPM Insurance)

Sementara itu, segmen bisnis asuransi MPMInsurance masih menghadapi tantangan di semester I-2025 dengan mencatat penurunan pada pendapatan premi bersih sebesar 21 persen yoy menjadi Rp125 miliar.

Hal itu terjadi lantaran penurunan kinerja produk asuransi kendaraan bermotor akibat berkurangnya kontribusi dari pembiayaan leasing, serta penurunan kontribusi produk asuransi properti dan lainnya akibat kondisi pasar.

Akibatnya, pendapatan underwriting bersih menyusut 32 persen yoy, meskipun beban klaim bersih turun 4 persen yoy pada produk properti dan lainnya. Di sisi lain, strategi investasi yang lebih baik mendorong peningkatan pendapatan investasi sebesar 24 persen yoy menjadi Rp20 miliar.

3. Pendapatan bisnis penyewaan kendaraan

Ilustrasi Bisnis Ritel Motor MPM Group/Dok MPMX
Ilustrasi Bisnis Ritel Motor MPM Group/Dok MPMX

Pada bisnis penyewaan kendaraan MPMRent, jumlah armada sewa turun 3 persen yoy dan jumlah pengemudi turun 5 persen yoy, terutama karena berakhirnya kontrak terkait inisiatif efisiensi biaya dan penyelesaian proyek.

Sementara itu, segmen penjualan mobil bekas melalui AUKSI mencatat penurunan margin akibat pergeseran komposisi produk. Akibatnya, meski pendapatan bersih naik 5 persen yoy, kontraksi margin di seluruh lini bisnis menyebabkan laba kotor turun 19 persen dibandingkan semester I-2024.

4. Pendapatan bisnis jasa keuangan

Ilustrasi penurunan kinerja bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)
Ilustrasi penurunan kinerja bisnis. (IDN Times/Aditya Pratama)

Di bisnis jasa keuangan, Jaccs MPM Finance Indonesia, pendapatan bersih semester I-2025 tercatat turun sebesar 24 persen yoy, terutama karena keputusan strategis untuk meningkatkan kualitas aset dengan menghentikan produk dengan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) yang lebih tinggi.

Selain itu, sejumlah inisiatif yang terus berjalan, seperti percepatan pemulihan aset, fokus pada segmen yang lebih menguntungkan, serta peningkatan efisiensi biaya dan produktivitas, berhasil menurunkan rugi bersih sebesar 12 persen yoy.

"MPMX juga akan fokus pada strategi perbaikan kualitas aset, inovasi produk dan layanan, penguatan tata kelola, serta peningkatan nilai tambah bagi konsumen. Perseroan meyakini dengan pendekatan dan langkah-langkah ini dapat menopang pemulihan kinerja dan menciptakan nilai jangka panjang bagi pemangku kepentingan," tutur Beatrice.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us