Obat Penurun Berat Badan Selamatkan Industri Wellness

- Perusahaan Wellness harus beradaptasi untuk bertahan di tengah popularitas obat penurun berat badan.
- Tren penggunaan obat GLP-1 menekan perusahaan konvensional, yang kini beralih ke platform digital dan telemedisin.
- Perusahaan Wellness harus mengintegrasikan layanan resep obat penurun berat badan, serta melakukan inovasi dan kemitraan farmasi untuk tetap relevan.
Jakarta, IDN Times - Perusahaan Wellness global tengah beradaptasi untuk bertahan di tengah gelombang popularitas obat penurun berat badan. Inovasi ini mengubah preferensi konsumen yang kini lebih memilih solusi medis dibandingkan metode tradisional seperti diet dan olahraga.
WeightWatchers, pelopor program diet berbasis poin, menjadi korban pertama dari perubahan ini. Pada Selasa (6/5/2025), mereka mengajukan perlindungan kebangkrutan setelah kehilangan relevansi di tengah dominasi obat seperti Wegovy dan Zepbound yang mampu menurunkan berat badan hingga 20 persen.
Tren penggunaan obat GLP-1 menciptakan tekanan besar bagi perusahaan konvensional. Mereka kini dituntut untuk berinovasi atau menghadapi risiko kehilangan pasar akibat perubahan ekspektasi masyarakat yang mendambakan hasil cepat dan efisien.
1. Kebangkrutan WeightWatchers dan pergeseran konsumen
WeightWatchers tidak mampu bersaing dalam era solusi instan. Sistem diet tradisional yang mereka andalkan dianggap usang dan tidak lagi menarik bagi generasi digital yang mengakses layanan kesehatan secara daring.
“WeightWatchers memiliki sistem kuno yang tidak lagi disukai pelanggan,” ujar Adam McBride, CEO Eden, dikutip dari Reuters.
“Pendekatan berbasis poin dan pertemuan langsung gagal memenuhi ekspektasi konsumen modern yang menginginkan solusi cepat dan efektif.” lanjutnya.
Konsumen kini berpaling ke platform digital yang menawarkan obat GLP-1 dan konsultasi online. Bahkan influencer media sosial turut mempercepat pergeseran ini, menggantikan model pertemuan tatap muka yang dulu jadi andalan.
2. Strategi adaptasi Telehealth
Perusahaan Telehealth bergerak cepat menangkap peluang dengan mengintegrasikan layanan resep obat penurun berat badan. Noom dan Eden kini mengandalkan telemedisin untuk menjangkau pasar yang terus bertumbuh.
“Kami melihat peluang untuk bekerja sama dengan produsen obat ternama. Kemitraan ini krusial untuk mempertahankan akses dan menjaga kepatuhan terhadap regulasi baru.” kata Karen Andersen, analis kesehatan Morningstar, dilansir The Independent.
Namun, larangan atas obat GLP-1 versi compounded oleh regulator Amerika Serikat (AS) memaksa perusahaan meninggalkan opsi murah. Kemitraan dengan perusahaan seperti Novo Nordisk dan Eli Lilly menjadi satu-satunya jalan untuk mempertahankan kelangsungan bisnis.
3. Transformasi jangka panjang industri Wellness
Obat penurun berat badan telah mengubah cara perusahaan Wellness merancang layanan mereka. Pendekatan hibrida, gabungan antara obat, coaching, dan teknologi, menjadi strategi utama untuk tetap relevan.
“Obat oral seperti orforglipron dapat mengubah cara dunia mengatasi obesitas,” jelas Naveed Sattar, profesor kedokteran kardiometabolik Universitas Glasgow, dilansir The Guardian. Sattar menilai bentuk obat yang lebih praktis akan meningkatkan adopsi di kalangan masyarakat luas.
Kehadiran opsi oral seperti orforglipron yang setara dengan suntikan membuka peluang akses lebih luas, terutama di negara berkembang. Perusahaan Wellness dituntut untuk berinvestasi dalam inovasi dan kemitraan farmasi jika ingin bertahan dalam kompetisi yang semakin ketat.