3 Sektor Industri yang Umumnya Paling Tahan terhadap Ancaman Resesi

Saat terjadi resesi, kegiatan industri adalah salah satu sektor yang paling sering terpengaruh dampak kemerosotan ekonomi. Namun, resesi tidak memengaruhi setiap industri dengan cara yang sama. Beberapa industri mungkin terpuruk, beberapa lainnya justru bertahan dengan baik.
Industri yang mampu bertahan selama resesi ini sering kali disebut dengan industri anti-resesi. Meski tidak ada industri yang 100 persen kebal resesi, namun ada beberapa sektor yang justru semakin bergairah di tengah kemerosotan ekonomi. Mengetahui jenis industri apa saja yang masih tetap bergairah selama masa sulit, dapat membantu memutuskan di mana seharusnya berinvestasi dan melindungi aset dari kerugian yang lebih besar.
Nah, apa saja sektor industri yang umumnya tahan terhadap resesi? Berikut pilihan teratas yang bisa kamu pertimbangkan.
1. Industri pangan dan kebutuhan pokok sehari-hari

Meski ekonomi sedang terpuruk, namun kebutuhan pangan dan kebutuhan pokok sehari-hari tetap menjadi prioritas semua orang. Mereka tetap membutuhkan beras untuk makan, membutuhkan sabun untuk membersihkan diri, membutuhkan minyak goreng untuk memasak, dan lain sebagainya. Namun, ini mungkin sedikit mengubah cara dan perilaku mereka dalam berbelanja.
Misalnya, mereka mungkin menghindari makan di restoran atau cafe, memesan makanan online, makan makanan cepat saji, atau membeli kebutuhan harian di supermarket besar. Mereka cenderung berbelanja bahan pangan mentah dan lebih mempertimbangkan toko kelontong, toko diskon, atau supermarket yang berorientasi pada anggaran untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh sebab itu, industri pangan dan kebutuhan pokok termasuk industri tahan resesi yang dilaporkan dalam banyak sejarah kemerosotan ekonomi.
Beberapa contoh industri pangan dan kebutuhan pokok terbesar, misalnya:
- PepsiCo: beberapa merek terkenalnya adalah Pepsi, Tropicana, Quaker Oats, dan Aquafina).
- General Mills: beberapa merek terkenalnya seperti Häagen-Dazs, Pillsbury, Betty Crocker.
- Procter & Gamble: perusahaan produk rumah tangga yang menjual merek-merek terkenal seperti Pampers, Downy, Tide, Gillette, dan Head & Shoulders.
- Walmart: jaringan utama toko grosir dan diskon terkemuka.
- Costco: operator toko gudang khusus keanggotaan.
2. Layanan kesehatan dan farmasi

Sama halnya dengan permintaan pangan, permintaan akan layanan kesehatan juga tetap konsisten meski dalam himpitan ekonomi. Hal ini karena menyangkut tentang kebutuhan hidup seseorang. Orang cenderung berani “bayar mahal” atau membelanjakan keuangannya untuk perawatan kesehatan yang memadai meski pendapatannya menurun.
Oleh sebab itu, industri layanan kesehatan dan farmasi sering kali tidak mudah terpengaruh dengan gejolak ekonomi seperti resesi. Namun, tidak semua industri yang bergerak dalam bidang ini juga layak dipertimbangkan sebagai tujuan investasi. Beberapa industri mungkin memiliki profil finansial yang buruk, banyak utang, atau masalah arus kas sehingga kamu perlu cermat untuk menentukan pilihan.
Beberapa contoh industri yang bergerak dalam layanan kesehatan dan farmasi, adalah:
- Johnson & Johnson: perusahaan perawatan kesehatan terkenal di dunia yang menjual berbagai keperluan medis dan farmasi.
- Pfizer: perusahaan yang memproduksi obat farmasi dan vaksin terlaris di dunia.
- CVS Health: perusahaan yang mengoperasikan jaringan apotek terkemuka.
3. Perusahaan utilitas

Perusahaan utilitas adalah sektor industri yang juga dilaporkan paling tahan terhadap resesi. Industri ini menyediakan layanan publik yang vital, seperti listrik, air, gas alam, dan pembuangan limbah (sampah). Di mana kebutuhan akan layanan ini juga tidak bisa dikesampingkan meski ekonomi sedang merosot.
Dilansir laman Investopedia, harga pada layanan utilitas sering kali juga tidak tertekan seperti produk konsumen jika permintaan melemah. Ini karena sebagian besar tarif utilitas ditetapkan berdasarkan kesepakatan dengan berbagai instansi pemerintah. Jadi, industri ini juga bisa menjadi pertimbangan yang bagus jika kamu ingin menginvestasikan uang kamu saat terjadi ancaman resesi.
Beberapa contoh perusahaan utilitas, seperti:
- American Water Works: perusahaan air dan air limbah terkemuka di Amerika.
- NextEra Energy: perusahaan yang bergerak di bidang sumber daya energi, seperti listrik, gas alam, dan energi terbarukan.
- Brookfield Infrastucture: perusahaan utilitas yang telah terdiversifikasi secara global yang memiliki jaringan pipa, saluran listrik, pusat data, menara seluler, dan berbagai aset infrastruktur lainnya.
Resesi adalah sebuah siklus ekonomi yang tidak dapat dihindari. Namun, dengan sedikit perencanaan dan pengetahuan, dampaknya dapat dihindari dan diminimalisasi. Nah, jika kamu mempertimbangkan investasi saat ekonomi sedang lesu, investasi pada sektor-sektor industri di atas bisa menjadi pilihan yang bagus. Namun, usahakan selalu cermat memilih perusahaan.