Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pantai Gading Ancam Naikkan Harga Kakao gegara Tarif AS

Ilustrasi kakao (freepik.com/freepik)
Intinya sih...
  • Pantai Gading akan naikkan harga kakao sebagai respons terhadap tarif impor AS sebesar 21 persen, yang dianggap merugikan petani dan industri lokal.
  • Kenaikan harga kakao Pantai Gading dapat memengaruhi pasar global, terutama di AS, Eropa, dan Asia yang bergantung pada pasokan dari negara tersebut.
  • Pemerintah Pantai Gading berencana diversifikasi pasar ekspor untuk mengurangi ketergantungan pada AS, serta melakukan investasi dalam pengolahan lokal untuk menambah nilai produk.

Jakarta, IDN Times - Pantai Gading, produsen kakao terbesar dunia, mengancam akan menaikkan harga kakao sebagai respons terhadap tarif impor baru yang diberlakukan Amerika Serikat (AS). Kebijakan tarif sebesar 21 persen untuk produk kakao dari negara ini memicu kekhawatiran akan dampaknya terhadap pasar global.

Langkah ini diumumkan menyusul pengenaan tarif resiprokal oleh Presiden AS Donald Trump. Pantai Gading, yang menyumbang sekitar 40 persen pasokan kakao dunia, menilai tarif tersebut merugikan petani dan industri lokal, mendorong mereka untuk mencari strategi baru demi menjaga keuntungan.

1. Ancaman kenaikan harga kakao

Pantai Gading berencana menaikkan harga ekspor kakao untuk mengimbangi kerugian akibat tarif AS. Langkah ini dapat memengaruhi harga cokelat di seluruh dunia, terutama di AS, yang merupakan konsumen cokelat terbesar. Industri pengolahan kakao di Eropa dan Asia juga diperkirakan akan terdampak, mengingat ketergantungan mereka pada pasokan dari Pantai Gading.

“Kami tidak punya pilihan lain, tarif ini memukul petani kami keras. Jika AS ingin kakao kami, mereka harus siap membayar lebih,” kata Koffi Yao, juru bicara asosiasi petani kakao Pantai Gading. Kenaikan harga ini juga dipandang sebagai upaya untuk mendorong pembeli beralih ke pasar lain, seperti Eropa, yang menerapkan tarif lebih rendah.

2. Dampak pada pasar global

Kenaikan harga kakao berpotensi memperburuk tekanan inflasi di sektor makanan dan minuman, terutama menjelang musim libur akhir tahun. Harga kontrak berjangka kakao di bursa ICE London dan New York sudah menunjukkan gejolak, dengan penurunan sementara sebesar 1-2 persen pada Kamis (10/4/2025), namun analis memprediksi kenaikan dalam jangka panjang.

Selain itu, negara lain seperti Ghana dan Ekuador, yang dikenai tarif lebih rendah sebesar 10 persen, mungkin mendapat peluang untuk meningkatkan pangsa pasar mereka di AS. Namun, Yao menegaskan bahwa kakao Pantai Gading punya kualitas unggul, sulit bagi pembeli untuk beralih sepenuhnya ke produsen lain.

3. Strategi pantai gading ke depan

Pemerintah Pantai Gading tengah mempertimbangkan diversifikasi pasar ekspor untuk mengurangi ketergantungan pada AS. Negara ini berupaya memperkuat hubungan dagang dengan Uni Eropa, Tiongkok, dan India, yang menunjukkan permintaan cokelat meningkat.

Investasi dalam pengolahan lokal juga digalakkan untuk menambah nilai produk sebelum ekspor. Meski demikian, tantangan internal seperti cuaca buruk dan serangan hama tetap menghambat produksi kakao.

“Kami harus melindungi petani sambil memastikan pasokan tetap stabil,” ujar Awa Traoré, pejabat Kementerian Pertanian Pantai Gading. Langkah ini menunjukkan tekad Pantai Gading untuk tetap menjadi pemain utama di pasar kakao global meski menghadapi tekanan eksternal.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us