Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Balasan Tarif Trump, China Kurangi Impor Film Hollywood  

ilustrasi poster film. (unsplash.com/Chromatograph)
ilustrasi poster film. (unsplash.com/Chromatograph)

Jakarta, IDN Times - China akan mengurangi jumlah film Hollywood yang boleh tayang di di dalam negeri. Keputusan tersebut diumumkan China Film Administration pada Kamis (11/4/2025) sebagai balasan atas kenaikan tarif yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terhadap produk China.

"Langkah pemerintah AS yang menyalahgunakan tarif akan mengurangi minat penonton China terhadap film Amerika. Kami akan mengikuti aturan pasar, menghormati pilihan penonton, dan mengurangi jumlah film AS yang diimpor," kata China Film Administration, dilansir Al Jazeera. 

1. Perang tarif merambah industri perfilman

Ketika Trump memberikan jeda tarif ke negara lain, tarif ke China justru dinaikkan hingga 145 persen. China pun membalas dengan tarif tambahan 50 persen pada semua produk impor AS, hingga totalnya mencapai 84 persen.

Trump menanggapi santai rencana pembatasan film tersebut saat ditanya wartawan dalam konferensi pers. Dia tersenyum dan mengatakan bahwa ia telah menghadapi situasi yang lebih buruk sebelumnya

Dua blogger berpengaruh China, Liu Hong dan Ren Yi, sebelumnya sudah mengusulkan langkah pengurangan film Hollywood. Kebijakan China ini mendapat dukungan di media sosial China.

"Kualitas film Amerika telah menurun belakangan ini. Tidak akan terlalu memengaruhi saya jika kami mengimpor lebih sedikit," tulis salah satu komentar di media sosial China, dilansir South China Morning Post. 

2. Dampak bagi studio film Hollywood

Keputusan China berpotensi merugikan studio Hollywood. Menurut laporan Bloomberg, saham Walt Disney, Paramount Global, dan Warner Bros Discovery langsung turun setelah pengumuman tersebut.

Nasib film-film box office yang ditunggu-tunggu seperti Mission Impossible, Superman, dan The Fantastic Four masih belum jelas. Film-film tersebut terlanjur dirancang dengan pertimbangan perilisan di China.

Saat ini, A Minecraft Movie dari Warner Bros menduduki puncak box office China dengan penjualan tiket 14,5 juta dolar AS (sekitar Rp243 miliar). Angka tersebut menyumbang sekitar 10 persen dari total pendapatan globalnya.

Juru bicara IMAX optimis bisnis mereka tidak akan terganggu.

"Kami sangat yakin jadwal penayangan IMAX di China yang mencakup film Hollywood, China, dan internasional tidak akan terganggu secara signifikan. Kami telah membangun hubungan bisnis yang kuat selama puluhan tahun di negara tersebut," kata juru bicara IMAX, dilansir Variety.

3. Dominasi Hollywood berkurang di pasar film China

Popularitas film Barat di China sebenarnya sudah menurun dalam beberapa tahun terakhir. Menurut Chris Fenton, penulis buku Feeding the Dragon, film Hollywood kini hanya menyumbang 5 persen dari pendapatan bioskop di China.

Pasar China merupakan pasar film terbesar kedua di dunia setelah AS. Pada 2024, 33 film AS menghasilkan pendapatan 5,27 miliar yuan (sekitar Rp12,1 triliun), menyumbang 58 persen dari total pendapatan film impor baru.

Film animasi China Ne Zha 2 memecahkan rekor dengan pendapatan lebih dari 15 miliar yuan (sekitar Rp34,4 triliun). Ne Zha 2 menjadi film dengan pendapatan tertinggi kelima sepanjang masa secara global.

Avengers: Endgame tetap menjadi film AS paling sukses di China dengan pendapatan 4,2 miliar yuan (sekitar Rp9,6 triliun). Film ini berada di urutan kesembilan dalam daftar pendapatan China sepanjang masa dan menjadi satu-satunya film AS dalam daftar 10 besar.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Leo Manik
EditorLeo Manik
Follow Us