Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pasar Kripto Melemah Usai SEC Perketat Regulasi

ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

Jakarta, IDN Times - Pasar kripto mengalami pelemahan pada pekan lalu yang dipicu oleh berita tentang Komisi Sekuritas dan Bursa (Securities and Exchange Commission/SEC) Amerika Serikat (AS) yang menutup layanan staking Kraken, crypto exchange yang berbasis di AS.

1. Pernyataan Jerome Powell turut memengaruhi pelemahan pasar kripto

twitter.com/federalreserve
twitter.com/federalreserve

Dikutip dari analisis pasar Pintu Academy bertajuk “Analisis Pasar 11 Februari 2023: SEC Perketat Regulasi, Pasar Crypto Melemah”, Jumat (17/2/2023), selain berita dari SEC yang menyebabkan menurunya harga aset kripto, The Federal Reserve (Fed) melalui Jerome Powell menjelaskan mengenai proses disinflasi.

Powell tidak menyebutkan kapan kenaikan suku bunga akan dihentikan, namun indikasinya mungkin diperlukan waktu hingga tahun 2024 agar inflasi mencapai tingkat yang dianggap memuaskan oleh The Fed. Di mana target inflasi bank sentral adalah 2 persen, tetapi berdasarkan beberapa indikator, saat ini tingkat inflasi secara signifikan lebih tinggi dari angka tersebut. Dari berita mengenai SEC dan The Fed tentu memberikan pengaruh terhadap harga kripto.

“Selama sepekan terakhir bisa dibilang harga aset kripto relatif stabil. Tapi adanya berita SEC menjelang akhir Minggu lalu mempengaruhi harga aset kripto Bitcoin (BTC) yang turun 5 persen dan Ethereum (ETH) juga ikut mengalami penurunan hingga 6 persen, begitu pula dengan token lainnya” kata Chief Marketing Officer PINTU Timothius Martin.

2. Faktor lain yang menyebabkan pelemahan pasar kripto

ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)
ilustrasi cryptocurrency (IDN Times/Aditya Pratama)

Faktor lain turunnya harga BTC dan ETH adalah berita mengenai Paxos Trust Company, perusahaan penerbit stablecoin yang berbasis di New York yang bertanggung jawab atas Binance USD (BUSD) dan Paxos Dollar (USDP). Saat ini Paxos sedang diselidiki oleh Departemen Jasa Keuangan New York (NYDFS).

Timo menyampaikan, di balik penurunan harga BTC, ETH dan aset kripto lainnya dan peristiwa yang terjadi pekan lalu. Justru baru-baru ini, aktivitas di jaringan Bitcoin telah mencapai puncaknya sejak Mei 2021. Jumlah transaksi harian di jaringan ini telah melonjak menjadi 345 ribu, tertinggi sejak April 2021, yang mengakibatkan peningkatan aktivitas jaringan secara keseluruhan.

"Bahkan harga non-fungible token (NFT) Bitcoin Punks pada Rabu pekan lalu (8/2/2023), satu NFT Ordinal Bitcoin Punks, Punk 94, terjual seharga 9.5 BTC, atau sekitar 214 ribu dolar AS. Bisa dibilang, industri crypto terus berakselerasi di tengah kondisi apa pun, sebagai investor tidak ada salahnya untuk terus mengasah pengetahuan dan mengikuti perkembangan market ke depan,” jelas Timo.

3. Pasar kripto sempat dalam tren positif di awal tahun 2023

Ilustrasi perdagangan kripto (freepik/freepik)
Ilustrasi perdagangan kripto (freepik/freepik)

Diberitakan sebelumnya, pasar kripto tengah dalam tren positif sejak awal Januari 2023. Dalam sepekan terakhir berbagai indikator bahkan memperlihatkan sinyal bahwa pasar kripto berada dalam tren yang baik.

Dikutip dari analisis pasar Pintu Academy bertajuk “Analisis Pasar 30 Januari: Pasar Crypto Berada Dalam Tren Positif” beberapa faktor yang mendorong perbaikan pasar kripto di antaranya ekonomi Amerika Serikat yang mencatatkan kinerja lebih baik dari perkiraan pada kuartal akhir 2022 yaitu perlambatan ekonomi yang ringan.

Kinerja tersebut sesuai dengan tujuan The Fed agar tetap dapat mengontrol laju inflasi dan menjaga pertumbuhan ekonomi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hana Adi Perdana
EditorHana Adi Perdana
Follow Us