PBB Desak Amerika Latin Diversifikasi Pasar Hadapi Tarif Trump

- Salazar mendorong diversifikasi pasar ekspor dan impor sebagai respons kebijakan tarif Trump.
- Perjanjian dagang antara Mercosur dan Uni Eropa memberikan peluang baru bagi negara-negara Amerika Latin.
- Salazar menyoroti efek sosial dari perubahan kebijakan perdagangan, termasuk isu demografi dan perlindungan sosial.
Jakarta, IDN Times - Jose Manuel Salazar selaku kepala Komisi Ekonomi PBB untuk Amerika Latin dan Karibia (ECLAC) menyampaikan dorongan kepada negara-negara Amerika Latin untuk mendiversifikasi pasar ekspor dan impor mereka, pada Jumat (15/8/2025). Ajakan tersebut dinyatakan dalam sebuah wawancara sebagai respons atas kebijakan tarif impor yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.
Salazar menyoroti pentingnya integrasi ekonomi di kawasan dan perlunya memperkuat aliansi dagang, baik di dalam maupun luar Amerika Latin. Ia menyatakan, diversifikasi menjadi langkah jangka panjang yang perlu segera dilakukan guna menciptakan ketahanan di tengah ketidakpastian global.
1. Dorongan diversifikasi ekspor dan impor sebagai respons kebijakan tarif
Salazar menegaskan bahwa alih-alih menggantikan seluruh impor dengan produk lokal, langkah yang paling tepat adalah memperluas cakupan perdagangan.
“Daripada menggantikan impor, saya lebih memilih kata diversifikasi,” ujar Salazar dalam wawancara, dilansir Reuters.
Pernyataan itu keluar di tengah kekhawatiran negara-negara Amerika Latin yang rentan terhadap kebijakan tarif baru AS. Menurut catatan ECLAC, sekitar 80 persen ekspor barang Meksiko dan 30-60 persen ekspor negara-negara Amerika Tengah dan Karibia bergantung pada pasar AS.
Kebijakan tarif Trump yang diumumkan sejak April 2025 berpotensi mengenakan tambahan pajak 10-50 persen pada berbagai komoditas dari Amerika Latin. Salazar menegaskan perlunya negara-negara anggota ECLAC untuk segera mencari sumber pasar baru dan memperkuat kolaborasi regional.
“Organisasi ini mendorong anggotanya untuk memperbaharui aliansi dalam dan luar kawasan, karena diversifikasi membutuhkan komitmen jangka panjang,” ujarnya.
2. Hasil perundingan perdagangan dan peluang aliansi internasional
Salazar juga menyoroti capaian penting berupa perjanjian dagang antara Mercosur dan Uni Eropa yang berhasil dirampungkan pada Desember 2024 setelah pembahasan selama dua dekade. Perjanjian ini, menurut Salazar, akan segera mendapat pengesahan legislatif dan diharapkan menjadi peluang baru bagi negara-negara Amerika Latin dalam memperluas pasar ekspor.
Selain Eropa, negara-negara Amerika Latin dianjurkan aktif mencari peluang ekspor serta investasi ke Asia dan Afrika.
“Upaya diversifikasi harus mencakup penguatan integrasi regional dan pembukaan akses ke pasar Asia serta Afrika,” kata Salazar.
Ia menilai, memperdalam integrasi kawasan akan membantu negara-negara Amerika Latin lebih tangguh terhadap volatilitas kebijakan ekonomi global dan risiko proteksionisme.
3. Dampak sosial tarif dan rekomendasi investasi jangka panjang
Dalam konferensi regional yang berlangsung di Meksiko, Salazar juga menyoroti efek sosial dari perubahan kebijakan perdagangan. Ia mengingatkan bahwa penurunan angka tenaga kerja perempuan masih menjadi tantangan besar di kawasan, meski ada kemajuan dalam beberapa tahun terakhir.
“Pencapaian perlindungan sosial dan peran perempuan dalam perekonomian Amerika Latin memerlukan komitmen lintas sektor dan lintas negara,” kata Salazar, dilansir US News.
Lebih jauh, Salazar mengingatkan bahwa isu demografi juga menjadi perhatian utama. Dengan meningkatnya populasi lansia dan penurunan angka kelahiran, ECLAC merekomendasikan negara anggota agar mengalokasikan hingga 4,7 persen PDB untuk infrastruktur perawatan lansia pada 2035.