PDSN 2 Diretas, Layanan Perbankan RI Aman?

- OJK memastikan layanan perbankan normal di tengah serangan ransomware pada Server Pusat Data Nasional (PDN)
- Sistem keamanan sektor perbankan di Indonesia sudah memadai dan terus ditingkatkan usai kasus serangan siber tahun lalu
- OJK menempatkan pengawas IT di lapangan untuk melakukan pengecekan rutin terhadap layanan digital perbankan
Jakarta, IDN Times - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memastikan layanan perbankan Indonesia berlangsung normal, di tengah serangan ransomware pada Server Pusat Data Nasional (PDN).
“Tidak (ada masalah), kita tidak masuk ke sistem itu,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Dian Ediana Rae di Kompleks Parlemen RI, Rabu (26/6/2024).
1. Sistem kemananan di perbankan sudah memadai

Dian memastikan sistem keamanan sektor perbankan di Indonesia sudah memadai dan terus ditingkatkan usai kasus serangan siber yang menimpa PT Bank Syariah Indonesia (Persero) Tbk tahun lalu.
"(Sistem IT perbankan) sudah sejak kejadian dulu BSI, kami sudah banyak sekali melakukan perubahannya. Aturan maupun enforcement itu sudah semakin kuat. Jadi, kan sudah banyak aturan yang kami keluarkan, yang namanya resiliensi itu sudah kami tangani dengan baik lah," tambah Dian.
2. OJK punya tim pengawas IT di lapangan

Tak hanya itu, OJK juga sudah menempatkan pengawas IT di lapangan yang bertugas melakukan pengecekan secara rutin terhadap layanan digital perbankan.
3. BSSN pastikan data lain aman

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian, memastikan langkah-langkah keamanan dalam proses pemulihan serangan siber Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang berada di Surabaya, Jawa Timur.
Menurut Hinsa, pihaknya telah melakukan berbagai upaya sesuai prosedur manajemen insiden. PDNS didukung dua data center di Tangerang dan Surabaya, serta satu Disaster Recovery Center (DRC) yang bersifat cold backup yang berada di Batam. Dia mengatakan, data yang lain dalam keadaan aman.
“PDNS 2 dan Batam sebagai poolside backup dan di Serpong PDNS 1, hasil pengecekan kita sampai saat ini aman,” kata Hinsa dalam konferensi pers di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta Pusat, Rabu (26/6/2024).