Pemerintah Perpanjang PPKM Luar Jawa-Bali Hingga 6 Desember

22 Nov 2021, 21:00 WIB

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Forum Dialog HUT 83 Sinar Mas: Economic Outlook 2022 secara virtual, Rabu (6/10/2021). (IDN Times/Ridwan Aji Pitoko)

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator bidang Perekonomian (Menko Perekonomian), Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di luar Jawa-Bali.

"Khusus di luar Jawa-Bali dilakukan perpanjangan 23 November hingga 6 Desember untuk dua minggu dengan penerapan dilihat dosis vaksinasi yang kurang dari 50 persen dinaikkan satu level PPKM," kata Airlangga, dalam konferensi pers selepas Rapat Terbatas bersama Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Senin (22/11/2021).

Dengan demikian, terdapat 109 kabupaten/kota yang termasuk PPKM level 3. Kemudian 200 kabupaten/kota di level 2, dan 77 kabupaten/kota di PPKM level 1 dan ini meningkat dari sebelumnya 51 kabupaten/kota.

1. Jumlah kasus aktif di Indonesia

ilustrasi COVID-19 (IDN Times/Aditya Pratama)

Dalam kesempatan tersebut, Airlangga juga turut membeberkan kondisi dan situasi pandemik COVID-19 di Indonesia saat ini.

"Kalau kita lihat secara keseluruhan kasus aktif 8.126 atau 0,19 persen dari total kasus dan ini sudah turun dibandingkan puncaknya lalu yang hampir 98,58 persen," ujar Airlangga.

2. Pertambahan kasus COVID-19 harian

Ilustrasi Lonjakan Kasus Virus COVID-19. (IDN Times/Aditya Pratama)

Kemudian, sambung dia, kasus harian bertambah 365 dalam tujuh hari dan per 21 November 2021 terdapat 314 kasus.

"Di luar Jawa-Bali sebesar 31,53 persen atau 99 kasus dan di Jawa Bali ada 215 kasus," ucap Airlangga.

Hal itu kemudian menyisakan kasus aktif di luar Jawa-Bali yang mencapai 4.263 atau 52,46 persen dari kasus nasional yang sebanyak 8.126.

Sementara itu, angka kematian akibat COVID-19 mencapai 3,12 persen dan angka kesembuhan mencapai 96,57 persen.

3. Provinsi yang alami kenaikan kasus dalam seminggu terakhir

Ilustrasi Virus Corona. (IDN Times/Aditya Pratama)

Airlangga kemudian menyampaikan sejumlah provinsi yang mengalami peningkatan kasus COVID-19 dalam sepekan terakhir.

Terbanyak adalah Nusa Tenggara Timur (NTT) dengan 77 kasus. Kemudian diikuti Kalimantan Barat 43 kasus, Riau 16 kasus, Bangka Belitung 15 kasus, dan Sulawesi Tenggara sebanyak 6 kasus.

"Namun, seluruhnya dalam level yang sama. Asesmen 27 provinsi di luar Jawa-Bali dengan transmisi komunitas dan kapasitas respons level, dari 27 provinsi yang ada di level 4 adalah 0, level 3 juga 0, dan 20 provinsi di level 2, serta 7 provinsi di level 1," kata Airlangga.