Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pendiri Telegram Wariskan Kekayaan ke 100 Anak Lebih

Pendiri Telegram, Pavel Durov (TechCrunch, CC BY 2.0, via Wikimedia Commons)
Intinya sih...
  • Durov memiliki lebih dari 100 anak yang akan mewarisi kekayaannya senilai 13,9 miliar dolar AS.
  • Ia jelaskan skema warisan dan donasi sperma, serta bahas risiko hidup dan sejarah Telegram.
  • Durov membantah tuduhan kriminal di Prancis, sambil bongkar gaya hidupnya yang sangat disiplin.

Jakarta, IDN Times – Pendiri dan CEO aplikasi pesan Telegram, Pavel Durov, mengungkapkan bahwa ia memiliki lebih dari 100 anak yang akan berbagi warisan kekayaannya yang diperkirakan mencapai 13,9 miliar dolar AS (sekitar Rp277 triliun). Dalam wawancara dengan majalah Le Point yang diterbitkan pada Kamis (19/6/2025), Durov menyatakan bahwa ia baru saja menyusun wasiat pribadi. Ia menegaskan bahwa tidak satu pun anaknya akan mewarisi kekayaan itu sebelum 30 tahun ke depan.

“Saya ingin mereka hidup seperti orang biasa, membangun diri mereka sendiri, belajar mempercayai diri mereka sendiri, mampu berkreasi, tidak bergantung pada rekening bank,” kata Durov dikutip dari Times of India, Sabtu (21/6/2025).

1. Durov jelaskan skema warisan dan donasi sperma

Durov menyebut dirinya sebagai ayah resmi dari enam anak kandung yang lahir dari tiga pasangan berbeda. Selain itu, lebih dari 100 anak lainnya lahir dari program donasi sperma yang ia jalani selama 15 tahun terakhir. Dalam wawancara dengan Le Point, ia mengaku bahwa niat awal mendonorkan sperma adalah untuk membantu seorang teman.

Ia mengatakan bahwa klinik tempatnya menyumbangkan sperma telah mencatat lebih dari 100 bayi lahir dari proses tersebut di 12 negara berbeda. Ia menegaskan bahwa seluruh anak-anak tersebut akan mendapatkan hak warisan yang setara.

“Saya tidak ingin mereka saling menghancurkan setelah kematian saya,” ujarnya, dikutip dari CBS News, Sabtu (21/6).

Dengan kekayaan saat ini dan asumsi jumlah keturunan mencapai 106 anak, masing-masing dari mereka berpotensi mewarisi sekitar 131 juta dolar AS (sekitat Rp2,1 triliun). Durov tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai mekanisme distribusi harta tersebut.

2. Durov bahas risiko hidup dan sejarah Telegram

ilustrasi logo Telegram (unsplash.com/Dima Solomin)

Durov yang kini berusia 40 tahun menyusun wasiat karena merasa pekerjaannya sangat berisiko. Ia mengaku memiliki banyak musuh karena mendukung kebebasan digital. “Membela kebebasan membuat Anda memiliki banyak musuh, termasuk di dalam negara-negara yang kuat,” katanya, dikutip dari BBC, Sabtu (19/6).

Telegram, aplikasi yang ia dirikan pada 2013, kini memiliki lebih dari satu miliar pengguna aktif bulanan. Durov sebelumnya merupakan pendiri VKontakte, platform media sosial terbesar di Rusia. Ia mengaku dipecat dari VKontakte pada 2014 setelah menolak menyensor konten sesuai permintaan pemerintah Rusia.

Durov lahir di Rusia namun kini tinggal di Dubai, Uni Emirat Arab, tempat Telegram berbasis. Ia memiliki kewarganegaraan ganda Prancis dan Uni Emirat Arab. Disebut sebagai “Mark Zuckerberg Rusia”, ia dikenal dengan kepribadian yang vokal dan kehidupan tertutup. Ia menggambarkan dirinya sebagai pendukung kuat privasi digital dan kebebasan individu.

3. Durov bantah tuduhan dan bongkar gaya hidupnya

Dalam wawancara itu, Durov juga membahas tuduhan kriminal yang menimpanya di Prancis. Ia sempat ditangkap tahun lalu karena diduga gagal memoderasi konten ilegal di Telegram. Tuduhan itu termasuk penyebaran konten narkoba, pelecehan seksual anak, dan penipuan daring. Ia membantah keras semua tuduhan tersebut.

“Hanya karena penjahat menggunakan layanan pesan kami di antara banyak lainnya tidak membuat mereka yang menjalankannya menjadi penjahat,” katanya.

Ia menyebut tuduhan itu “sangat absurd”.

Telegram kerap dikritik karena memungkinkan grup besar hingga 200 ribu anggota, yang dianggap mempercepat penyebaran konten ekstremis. Di Inggris, Telegram diselidiki karena menjadi saluran komunikasi kelompok sayap kanan yang terlibat dalam kerusuhan. Meski beberapa grup telah dihapus, para ahli menilai sistem moderasi Telegram masih tertinggal dibanding platform lain.

Di luar kontroversi, Durov mengungkapkan bahwa ia menjalani gaya hidup sangat disiplin. Ia melakukan 300 push-up dan 300 squat setiap hari. Ia menyebut dirinya tidak minum alkohol, teh, kopi, tidak merokok, dan menghindari konsumsi gula.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us