Pengamat: Benar Gak sih Garuda Melakukan Restrukturisasi?

Jakarta, IDN Times - Proses restrukturisasi yang dilakukan PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sampai saat ini masih tak kunjung usai. Kemajuan prosesnya pun tidak diungkap ke publik, padahal Garuda Indonesia merupakan perusahaan publik.
Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Herry Gunawan menduga manajemen Garuda Indonesia tidak serius dalam melakukan restukturisasi utangnya.
"Internal Garuda ini benar nggak melakukan restrukturisasi? Saya gak ngerti juga kenapa gak ada progress dari manajemen Garuda. Paling tidak ya diinformasikan ke publik apa yang sudah mereka lakukan dan bagaimana pencapaiannya, padahal mereka ini kan perusahaan publik ya," ujar Herry, kepada IDN Times, Rabu (3/11/2021).
1. Restrukturisasi adalah solusi paling masuk akal dalam penyelesaian masalah Garuda Indonesia

Herry menambahkan, restrukturisasi merupakan opsi yang paling mungkin bisa dilakukan untuk menyelesaikan masalah utang di Garuda Indonesia. Oleh karena itu, segala utang yang ditanggung Garuda pada dasarnya bisa dirampungkan dengan restukturisasi tersebut.
"Saya rasa investor itu yang memberikan pinjaman itu mereka berpikir rasional bagaimana uang mereka bisa kembali, begitupun dengan imbal hasil yang bisa mereka terima. Artinya dalam konteks itu menurut saya nggak masuk akal kalau restrukturisasi utang Garuda itu tidak bisa dilakukan," tutur Herry.
Pemerintah pun pada dasarnya bisa melakukan intervensi terhadap penyelesaian krisis finansial Garuda Indonesia. Namun, yang paling penting dari proses restrukturisasi tersebut adalah dari internal Garuda sendiri apakah serius menjalaninya atau tidak.
Jika opsi restrukturisasi gagal, maka pemerintah bersiap untuk menyatakan status pailit terhadap maskapai pelat merah tersebut.
2. Asosiasi Pilot halangi restrukturisasi Garuda Indonesia

Berkaitan dengan restukturisasi tersebut, eks Komisaris Garuda Indonesia, Peter Gontha menyatakan bahwa Asosiasi Pilot Garuda (APG) menjadi salah satu biang kerok yang menghalangi proses restrukturisasi Garuda Indonesia.
"Perserikatan Asosiasi Pilot Garuda (APG) merupakan salah satu kendala dalam merestrukturisasi perusahan penerbangan nasional kita. Saya tanggung jawab tuduhan saya ini sepenuhnya," kata Peter, seperti dikutip IDN Times, dari akun Instagram pribadinya, Kamis (28/10/2021).
Peter melanjutkan, anggota APG enggan berempati dengan keadaan Garuda Indonesia. Mereka disebut Peter tak ingin mengurangi hak yang diterima selama pandemik COVID-19.
"Mereka sama sekali tidak mau menurukan hak mereka selama pandemik COVID-19 dan semoga mereka menyadarainya. Sekarang mereka pun akan menanggung akibatnya," kata dia.
3. Garuda Indonesia selalu menyampaikan restrukturisasi terus berjalan

Adapun update atau kabar restukturisasi Garuda Indonesia bisa ditemukan publik dalam keterbukaan informasi yang ada di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam pernyataannya ke BEI pada 27 Oktober lalu, manajemen Garuda Indonesia menyampaikan saat ini perseroan masih terus melakukan restrukturisasi utang-utangnya.
"Perseroan akan tetap melanjutkan rencana restrukturisasi secara menyeluruh melalui negosiasi secara komersial. Saat ini perseroan telah memiliki rencana awal bisnis Perseroan dan untuk selanjutnya, bersama dengan para konsultan yang telah ditunjuk, perseroan akan melakukan finalisasi atas rencana restrukturisasi tersebut," tulis manajemen Garuda Indonesia.