Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penuh Interaksi! Paviliun Panasonic di World Expo 2025

Panasonic Group Pavilion, The Land of NOMO (IDN Times/Uni Lubis)
Panasonic Group Pavilion, The Land of NOMO (IDN Times/Uni Lubis)

Osaka, IDN Times – Pendiri Grup Panasonic, Konosuke Matsushita, meluncurkan Kapsul Waktu, sebuah pesan untuk masa depan, sebagai ikon grup di World Expositiory 1970 di Osaka, Jepang. Kapsul dibuat untuk 5.000 tahun ke depan, dan dikuburkan di Taman Kastil Osaka. Matsushita yang melahirkan raksasa korporasi global asal Jepang itu memiliki visi bagaimana membangun masa depan yang lebih baik. Dan di usia 107, Panasonic Grup terus merawat visi itu, lewat Paviliun Grup Panasonic di World Expo 2025, di Osaka.

“Saat itu, pendiri kami meluncurkan peta jalan merealiasikan masyarakat ideal berdasarkan kebaikan dan semangat, kehidupan yang lebih cerah, lewat kegiatan dan produksi Grup Panasonic, yang akan direaliasikan 250 tahun dari saat itu,” tutur Michiko Ogawa, direktur Paviliun Panasonic di World Expo 2025.

Tema Expo adalah Pembangunan berkelanjutan, ekonomi sirkular mendukung kehidupan sejahtera. Dan Panasonic merealisasikan itu dalam paviliun yang 100 persen dibangun dengan barang daur ulang produk mereka, mulai dari peralatan rumah tangga seperti set dapur, mesin cuci, tabung televisi sampai kabel bekas.

The Land of NOMO adalah tema yang diusung Paviliun Panasonic. Berasal dari kata MONO atau barang, yang dibaca terbalik untuk menggambarkan semangat, juga hati dan sejahtera. Jadi, semuanya berawal dari pola pikir, bagaimana menghasilkan produk dengan hati dan membawa kesejahteraan. Warna-warna lembut seperti merah jamu, ungu dan biru menggambarkan keceriaan, karena itulah masa depan yang diharapkan. Panasonic mencoba mendekati masa depan dengan menyerap aspirasi anak-anak.

Jadilah paviliun ini bagaikan dunia magis yang membawa keceriaan bagi pengunjungnya, terutama anak-anak.

Pengunjung dibangun rasa bahagia lewat interaktivitas dengan yang dipamerkan, diberikan “kunci” menuju Negeri Nomo, berupa batu kristal yang membantu membongkar
kesadaran, mengenali diri, potensi dan harapan kita. “Luar biasa, mereka memperhatikan masa depan dan mengajak anak-anak sejak dini sudah memikirkan masa depan yang lebih baik buat mereka,” kata pengusaha Rachmat Gobel, pemimpin grup Panasonic Gobel Indonesia, saat ditemui di lokasi, Senin (14/4/2025).

1. Bagian pertama dari Paviliun Grup Panasonic di World Expo 2025 adalah area pengalaman

Area Pengalaman, Paviliun Panasonic World Expo 2025 (IDN Times/Uni Lubis)
Area Pengalaman, Paviliun Panasonic World Expo 2025 (IDN Times/Uni Lubis)

Bebaskan Hati dan Pikiran Anda, Maka Dunia Akan Terbuka

“Paviliun kami merangsang kepekaan dan membebaskan imajinasi,” kata Ogawa.

Negeri NOMO didasarkan pada gagasan bahwa 'cara Anda memandang sesuatu berubah secara signifikan berdasarkan pola pikir Anda'. Di bawah konsep "Buka hakikat Anda", pameran ini juga bertujuan untuk mengubah pola pikir anak-anak melalui pengalaman Buka Hakikat dengan mengembangkan kekuatan untuk percaya pada diri sendiri dan keberanian untuk mengambil langkah pertama ke tempat yang tidak diketahui.

Paviliun ini terdiri dari Area Pengalaman Buka Hakikat dan Area Bumi. Area pengalaman ini menampilkan teknologi analisis perilaku dan analisis ekspresi wajah berdasarkan penelitian Panasonic Group tentang 'wawasan manusia'. Selain itu, keunikan dan potensi individu digambarkan menggunakan 'model kepekaan' yang dikembangkan secara independen oleh Panasonic sambil merangsang indra dan kepekaan mereka melalui penggunaan teknologi 'produksi spasial' yang mencakup cahaya, citra, suara, dan udara.

Sementara itu, area pameran menggunakan teknologi yang sedang dikembangkan untuk membentuk ide-ide tentang masyarakat masa depan di mana aktivitas manusia dan alam bersifat siklus. Ini adalah kesempatan untuk memikirkan masa depan yang lebih baik dengan mengulurkan tangan dan menyentuh, mencium bau, dan berinteraksi langsung dengan pameran ini.

2. Bagian kedua Paviliun Panasonic mengajak anak-anak menuju masa depan yang gemilang lewat pengalaman di Negeri NOMO

Buka Hakikat Diri (IDN Times/Uni Lubis)
Buka Hakikat Diri (IDN Times/Uni Lubis)

Panasonic berharap dapat menginspirasi setiap anak untuk menyadari bahwa hal-hal yang mereka lihat dan pikirkan dalam kehidupan sehari-hari mungkin sebenarnya merupakan penemuan yang unik bagi mereka sendiri.

“Kami berharap dapat menginspirasi kesadaran bahwa kita hanyalah satu bagian dari siklus dunia, dan bahwa kita dapat memanfaatkan kepekaan unik kita untuk memberikan pengaruh yang baik bagi dunia. Kami berharap dapat menginspirasi anak-anak untuk memperluas kemampuan mereka dalam membayangkan masa depan yang gemilang bagi diri mereka sendiri dan menantang diri mereka sendiri untuk mencapai masa depan tersebut,” ujar Ogawa.

Dia melanjutkan, “Masa depan yang akan dijalani anak-anak ini pasti akan tumbuh dan berkembang ke arah yang lebih baik. Itulah sebabnya di 'NOMO';, kami ingin menciptakan pengalaman yang mensimulasikan indra anak-anak dan memperluas imajinasi mereka melalui realisasi unik mereka sendiri tentang dunia sehari-hari di sekitar mereka."

Sebagaimana visi pendirinya, Panasonic berharap, “10 tahun kemudian, 20 tahun kemudian, 30 tahun kemudian, kami ingin bekerja sama untuk mencapai masyarakat masa depan yang dibayangkan anak-anak tersebut beberapa dekade lalu. Kami berharap bahwa ‘The Land of NOMO’ akan menjadi pengalaman formatif yang mengawali proses tersebut.”

3. Di area pengalaman, anak-anak diajak 'tersesat" di Negeri NOMO

Batu kristal kunci masuk Negeri NOMO (IDN Times/Uni Lubis)
Batu kristal kunci masuk Negeri NOMO (IDN Times/Uni Lubis)

Masuk ke area yang dipenuhi cermin, begitu mereka tersesat di tanah NOMO, indra anak-anak akan terasah melalui suara dan gambar stereofonik, sensasi, dan pengalaman kompleks yang belum pernah mereka alami sebelumnya. Ini adalah Kisah Tanah Rahasia yang Mengungkap Hakikat Seseorang Dahulu kala, ada seorang gadis bernama "Sora". Dia suka bernyanyi, tetapi suatu hari, sesuatu terjadi yang membuatnya takut bernyanyi di depan orang lain. Seiring berlalunya waktu, dia lupa cara bernyanyi, bahkan cara tertawa.

Kemudian, suatu hari, dia dan adik laki-lakinya "Daichi" menemukan sebuah kolam misterius. Ini adalah Kisah Tanah Rahasia yang Mengungkap Hakikat Seseorang. Pengunjung diminta mengambil satu batu kristal untuk kunci “menemukan hakikat diri masing-masing”.

Dilengkapi dengan perangkat yang disebut kristal ini, anak-anak bebas menjelajahi dunia yang tidak dikenal sejauh yang dapat dicapai indra mereka.

4. Berikutnya masuk ke Zona Lembah Pohon Purba

Teknologi Imersia membawa pengunjung 'tersesat'. (IDN Times/Uni Lubis)
Teknologi Imersia membawa pengunjung 'tersesat'. (IDN Times/Uni Lubis)

Berdasarkan analisis ekspresi dan perilaku mereka, kepekaan dan potensi anak-anak terungkap kepada mereka sebagai cerita di antara pohon-pohon purba. Kita lantas diajak masuk zona berikutnya, Menuju Langit Terbuka.

Di sini potensi setiap individu berubah menjadi kupu-kupu dan mengembangkan sayapnya,
berinteraksi satu sama lain untuk menghasilkan energi yang luar biasa dan terbang ke langit terbuka yang luas, setelah itu kabut ajaib berbentuk spiral turun dari atas. Teknologi canggih Panasonic ditunjukkan dengan sensasi kabut yang dibuat lewat kecerdasan buatan. 

5. Bagian kedua dari Paviliun Panasonic mengusung tema BUMI, di sini kecanggihan teknologi pangan dan energi ditampilkan

Di area BUMI inovasi pangan dan energi ditampilkan. (IDN Times/Uni Lubis)
Di area BUMI inovasi pangan dan energi ditampilkan. (IDN Times/Uni Lubis)

Mulai dari Cyanobacteria, sebuah terobosan untuk memanfaatkan CO2 secara efektif dan meningkatkan produktivitas pangan, Fotovoltaik Perovskit Berbasis Kaca tentang cara memanfaatkan 'kaca pembangkit listrik'ecara efektif. Semuanya mengajak pengunjung memainkan peran dengan terlibat dalam interaksi. Ada juga Serat Selulosa yang Berasal dari Tanaman, ini ide untuk mengurangi penggunaan plastik berbasis minyak bumi, seperti dengan mengeksplorasi kemungkinan untuk bahan berbasis tanaman.

Di Kubah Biosensori pengunjung diajak ke ruangan yang menggabungkan desain biofilik untuk menciptakan lingkungan yang terasa diselimuti oleh alam. Terakhir ada Bio Light, teknik untuk membudidayakan mikroorganisme bioluminescent, simbiosis dengan mikroorganisme ini, dan penerapan kemampuan mereka untuk menciptakan cahaya.

Di World Expo 2025 di Osaka, tanah kelahiran pendirinya, Panasonic bertujuan untuk memberi anak-anak kesempatan untuk mengasah indra (tubuh), melepaskan kepekaan (pikiran), dan “membuka” kemampuan berimajinasi. Harapannya adalah untuk menumbuhkan dalam diri anak-anak, yang akan membentuk masa depan, “kekuatan untuk percaya pada diri sendiri dan keberanian untuk mengambil langkah pertama.”

“Paviliun menggambarkan sejarah dan visi pendiri, Konosuke Matsushita, yang dijalankan secara konsisten selama ini, dan mengajak anak-anak menjadi bagian aktif untuk menciptakan masa depan masyarakat yang ideal di masa depan. Ini kan inovatif,” kata Rachmat Gobel yang juga anggota Komisi VI DPR RI, sesudah 60-an menit menikmati paviilun bersama delegasi media dari Indonesia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Umi Kalsum
EditorUmi Kalsum
Follow Us