Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Penumpang Angkutan Umum Anjlok Drastis, Paling Parah MRT Sampai 94,11%

Jakarta berstatus PSBB. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Jakarta, IDN Times - Moda Raya Terpadu (MRT) mengalami penurunan penumpang terbanyak imbas COVID-19. Data penumpang terakhir sampai 15 April 2020 tercatat hanya berkisar 5 ribu penumpang per hari atau turun sebesar 94,11 persen dibanding Januari 2020.

Pada hari-hari normal pada Januari 2020 lalu, penggunanya mencapai sekitar 85 ribu orang per hari. Sementara di bulan Maret, sudah mengalami penurunan sebesar 47,05 persen, yaitu 45 ribu orang per hari.

1. Penumpang LRT turun 93,05 persen, KRL 78,69 persen

Suasana KRL pada Rabu, 15 April 2020 (Twitter/@AnggrainiiVivi)

Hal yang sama juga terjadi pada moda transportasi KRL. Hingga 15 April 2020, terjadi penurunan penumpang sebanyak 183 ribu orang per hari atau turun 78,69 persen dibanding kondisi normal Januari 2020. Pada bulan Januari 2020 lalu, KRL setiap harinya masih melayani lebih dari 859 ribu orang. Pada bulan Maret, jumlahnya turun 30,38 persen menjadi 598 ribu orang hari.

Untuk LRT Jakarta tinggal 264 orang per hari atau turun 93,05 persen. Pada masa normal Januari 2020, LRT melayani penumpang 3.800 orang per harinya, menurun 47,36 persen pada Maret 2020 menjadi hanya mengangkut sekitar 2 ribu orang per hari.

2. Penumpang TransJakarta juga turun hingga 34,52 persen

Halte Transjakarta (IDN Times/Sunariyah)

Untuk layanan TransJakarta hingga 15 April 2020 jumlah penggunanya mengalami penurunan sebanyak lebih kurang 83 ribu orang per hari. Padahal dalam kondisi normal pada bulan Januari 2020 jumlah penumpang mencapai lebih kurang 840 ribu orang per hari.

Penurunan penumpang TransJakarta bahkan sudah dimulai sejak Maret rata-rata 550 ribu orang per hari atau turun 34,52 persen dibandingkan jumlah penumpang normal pada Januari 2020.

3. Pengguna angkutan umum menurun setelah status PSBB

IDN Times/Gregorius Aryodamar P

Hingga saat ini, belum diperoleh data volume penumpang angkutan umum di luar DKI Jakarta dalam wilayah Jabodetabek. Namun dengan adanya pengurangan jumlah penumpang angkutan umum massal tersebut dengan sendirinya juga akan mengurangi jumlah penumpang-yang diangkut oleh feeder-feeder di masing-masing wilayah.

“Dalam beberapa waktu terakhir kami sangat intensif melakukan rapat koordinasi dengan Dishub Se-Jabodetabek, dan hasil pantauan lapangan mereka, pengguna angkutan umum cenderung menurun," kata Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Polana B. Pramesti dalam keterangan tertulis, Senin (20/4).

Setelah status PSBB secara resmi, kata Polana, dapat dipastikan pengguna angkutan umum akan menurun karena jumlah pergerakan orang sudah dibatasi. Selain itu berlaku pula pembatasan waktu operasional angkutan umum selama PSBB yaitu di DKI Jakarta angkutan umum hanya beroperasi mulai pukul 06.00 s.d. 18.00 WIB, sementara itu wilayah bodetabek yang berstatus PSBB mulai pukul 05.00 s.d. 19.00 WIB.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Indiana Malia
Umi Kalsum
Indiana Malia
EditorIndiana Malia
Follow Us