Penumpang Sepi, LRT Ubah Headway dari 10 Menit Menjadi 30 Menit

Jakarta, IDN Times - PT Light Rail Transit (LRT) Jakarta memutuskan untuk mengubah headway dari 10 menit menjadi 30 menit mulai Selasa (31/3).
Melalui keterangan resmi, General Manager Corporate Secretary LRT Jakarta Arnold Kindangen mengatakan keputusan ini diambil berdasarkan pada perpanjang status tanggap darurat bencana akibat virus Corona atau COVID-19 dari awalnya 6 April sampai dengan 19 April 2020 yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta.
1. Perubahan headway akan diberlakukan mulai besok

Dia menjelaskan bahwa kebijakan ini akan mulai berlaku efektif pada Selasa 31 Maret 2020 dengan waktu operasional tetap dari pukul 06.00 sampai pukul 20.00 WIB.
Selain itu, akan ada pembatasan penumpang, maksimal 30 orang untuk tetap menjaga Physical Distancing sesuai dengan imbauan pemerintah.
2. Pembatasan interaksi fisik antara penumpang dan petugas
Sebagai tindakan preventif pihaknya akan melakukan minimalisir interaksi fisik antara petugas dengan penumpang. Nantinya, mulai 24 Maret layanan LRT Jakarta hanya akan menerima transaksi melalui kartu uang elektronik (KUE).
"Kebijakan ini berdasarkan atas pertimbangan kondisi trend jumlah penumpang dalam 1 minggu terakhir yang penurunannya lebih dari 85 persen," kata dia melalui keterangan resmi, Senin (30/3).
3. Selama satu pekan terakhir terjadi penurunan 400 penumpang
Perubahan tren penumpang, kata dia menurun secara signifikan semenjak adanya imbauan social distancing oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo.
Selama satu pekan terakhir terjadi penurunan 400 penumpang, bahkan hingga 21 Maret angka penumpang LRT mencapai angka 679 orang.
"Selasa tanggal 24 Maret turun menjadi 556 orang dan sampai di hari Minggu kemarin tanggal 29 Maret di jumlah 144 penumpang," kata dia.
4. LRT tetap sediakan fasilitas penunjang kebersihan

Di samping penurunan jumlah penumpang, PT LRT Jakarta tetap mendukung kebijakan Pemerintah dalam meminimalisir penyebaran virus COVID-19 yang hingga sampai saat ini semakin masif.
Pihaknya juga tetap menyediakan hand sanitizer dan masker bagi yang membutuhkan serta fasilitas cuci tangan dengan sabun di pintu masuk stasiun.
"Kami tetap mengimbau agar masyarakat tetap berada di rumah, bekerja dari rumah, dan hanya keluar untuk kegiatan yang mendesak," katanya.