- Kenapa calon pembeli bisa meragukan produk kalau harganya terlalu murah?
Karena harga yang terlalu murah bisa membangkitkan keraguan tentang kualitas atau keaslian produk. Misalnya jika bahan baku tertentu mahal (seperti daging), dan produk dijual jauh di bawah harga pasaran, pembeli mungkin berasumsi bahwa barang menggunakan bahan murah, kurang segar, atau bahkan imitasi. Meski kamu menjelaskan komposisi, penetapan harga sangat rendah tetap bisa membuat konsumen skeptis. - Mengapa keuntungan kecil akibat harga murah bisa jadi berbahaya?
Keuntungan yang terlalu kecil mungkin tidak mampu menutupi biaya operasional, seperti bahan baku, tenaga kerja, sewa tempat, atau biaya transportasi. Seiring waktu, kenaikan harga bahan baku dan biaya lainnya bisa membuat usaha merugi jika margin keuntungan terlalu tipis. Harga murah saja tidak cukup tanpa perhitungan biaya menyeluruh. - Apakah kebutuhan atau keinginan pelanggan lebih penting daripada harga?
Ya, meskipun harga murah menarik, pelanggan tetap akan membeli jika mereka membutuhkan atau menyukai produk. Bila produkmu tidak sesuai selera, tidak unik, atau tidak memenuhi kebutuhan, meski harganya murah, minat pembeli bisa rendah. - Bagaimana persaingan harga bisa merusak citra usaha?
Bertubi-tubi menurunkan harga agar lebih murah dari pesaing bisa membuat produkmu tampak “murahan” dan menurunkan persepsi kualitas. Kompetisi harga yang tidak sehat sering membuat usaha terlihat kurang profesional, dan pembeli mungkin lebih memilih merk yang memberi kepercayaan dan kualitas meskipun harganya sedikit lebih tinggi. - Apa aspek lain selain harga dan produk yang bisa memengaruhi keputusan pembeli?
Pelayanan yang ramah dan mudah, opsi pembayaran yang memadai, kemudahan pengiriman, kejelasan informasi produk, serta pengalaman berbelanja secara keseluruhan. Pelanggan bersedia membayar lebih jika mereka merasa diperlakukan baik dan proses pembelian/pelayanan lancar.
5 Penyebab Harga Murah Tidak Menjadi Kunci Dagangan Laris

- Harga murah membuat pembeli ragu akan kualitas dan keaslian produk
- Keuntungan terlalu kecil bisa tidak menutupi biaya operasional
- Pelanggan akan membeli jika membutuhkan atau menyukai produk, harga bukan satu-satunya faktor penentu
Berdagang merupakan salah satu pekerjaan yang diminati orang. Beragam produk barang dan jasa dapat diperjualbelikan dan mampu menjadi sumber penghasilan rutin yang tidak sedikit. Namun, banyaknya pedagang juga membuat persaingan antarpemilik usaha menjadi lebih sengit.
Masing-masing pedagang tentu perlu memikirkan strategi supaya produknya laku keras. Di antara strategi yang kerap dicoba ialah dengan memasang harga miring, kalau bisa lebih murah daripada dagangan di tempat lain. Namun, efektifkah strategi ini atau justru berpotensi bikin usahamu buntung alih-alih untung? Simak ulasannya berikut ini.
1. Harga yang terlalu murah bikin pembeli ragu akan kualitas serta keaslian produk

Contoh, kamu menjual makanan berbahan daging. Semua orang rasanya juga tahu bahwa harga daging tidaklah murah. Namun, produkmu dijual dengan harga lebih rendah dibandingkan produk sejenis. Sudah tentu orang-orang menjadi bertanya-tanya tentang daging yang kamu gunakan.
Sekalipun kamu mencantumkan daging ayam di komposisinya dan bukan daging sapi, bila terlalu murah, calon pembeli tetap ketar-ketir. Jangan-jangan, daging ayamnya tidak segar atau bahkan dari ayam tiren.
Selain kualitas produk, keasliannya pun bakal diragukan kalau harganya di bawah yang umum diketahui orang. Kecuali, kamu memberi keterangan bahwa barang yang dijual tidaklah baru atau dikeluarkan dalam rangka cuci gudang.
2. Dengan keuntungan yang terlalu kecil, jangan-jangan tidak menutup biaya operasionalmu

Untung, sih, untung. Hanya saja, laba kotornya saja sangat sedikit. Apakah dengan keuntungan sebesar itu kamu mampu memutarnya untuk modal besok? Sebab kamu tidak mengalami kerugian, modal yang kemarin dikeluarkan sudah tertutup.
Akan tetapi, modal untuk produksi berikutnya bisa saja mengalami kenaikan disebabkan harga bahan bakunya juga naik. Belum lagi biaya lain-lain yang apabila tidak dicukupi justru mengancam jalannya usahamu. Niatmu memasang harga yang terjangkau memang baik, tetapi pertimbangkan masak-masak kelangsungan usahamu.
3. Orang akan tetap membeli suatu produk bila memang ia membutuhkan atau menyukainya

Sebagai pemilik usaha, tentu kamu perlu menjaga pelangganmu sekaligus berusaha menarik minat calon pembeli baru. Namun, terlalu khawatir daganganmu tak dilirik orang juga tidak beralasan. Sebab sesungguhnya baik pemilik usaha atau penjual dengan pembeli selalu saling membutuhkan.
Kunci terjadinya transaksi adalah apakah mereka membutuhkan atau menginginkan produk yang kamu jual? Kalau satu di antara kedua hal tersebut telah dirasakan calon pembeli, mereka pasti tetap membelinya, kok. Sebaliknya, menjual produk dengan harga semurah-murahnya belum tentu diminati, apabila orang tidak sedang membutuhkan atau menginginkannya.
4. Terjebak dalam strategi banting-bantingan harga bikin usahamu tampak tak berkelas

Akui saja, apakah selama ini kamu langsung panik bila melihat harga produk sejenis di lapak yang lain? Berapa pun harga yang terpasang selalu mendorongmu buat menurunkan harga produk yang kamu jual. Harapannya dengan harga yang paling murah dibandingkan dagangan orang lain, penjualanmu akan meningkat pesat.
Amati kesesuaiannya dengan kenyataan. Barangkali angka penjualanmu memang sempat naik setelah menurunkan harga satu atau dua kali. Namun, pada penurunan harga berikutnya, jumlah pembeli tetap atau justru berkurang.
Mengapa hal tersebut terjadi? Pertama, seperti disebutkan dalam poin pertama, orang jadi meragukan kualitas dan keaslian produk yang dijual. Kedua, mereka juga dapat kehilangan respek terhadap kamu yang mencoba melakukan persaingan tidak sehat dengan kompetitor. Ketiga, orang-orang hanya dalam posisi menunggu berapa lama usahamu mampu bertahan dengan memasang harga serendah itu.
5. Selain harga dan kualitas produk, orang juga menghargai pelayanan yang ramah serta mudah

Terutama di zaman sekarang ketika kesibukan orang makin tinggi dan kepraktisan kian diburu, calon pembeli sering tidak keberatan untuk membayar lebih mahal suatu barang. Dengan catatan, di samping kualitasnya terjamin, pelayanannya juga ramah dan mudah.
Senyum, salam, dan sapa wajib diterapkan ketika kamu atau karyawanmu melayani pembeli. Pilihan cara pembayaran juga selengkap mungkin. Jangan lupa untuk menyediakan layanan pengiriman belanjaan dan cara pemesanan secara online.
Dalam usaha apa pun, inovasi perlu terus dilakukan. Hindari bertumpu pada menetapkan harga semurah-murahnya karena ini dapat menjadi petaka bagimu. Tetapkan harga yang wajar setelah kamu menghitung dengan cermat modal dan biaya operasional agar kamu tak merugi.
6. FAQ
