Peruri Dukung Uji Coba Digitalisasi Bansos Nasional di Banyuwangi

- Inisiatif ini sejalan dengan visi Peruri untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyediakan solusi digital.
- Program bansos dapat semakin tepat sasaran, memberikan dukungan nyata bagi masyarakat untuk berdaya, dan menciptakan kesejahteraan yang merata.
- Banyuwangi dinilai siap secara infrastruktur digital dan memiliki tradisi tata kelola pemerintahan yang adaptif
Jakarta, IDN Times – Peruri mendukung peluncuran program percontohan digitalisasi bantuan sosial (bansos) melalui Portal Perlindungan Sosial (Perlinsos) di Banyuwangi, Jawa Timur. Peluncuran ini bertujuan untuk mewujudkan penyaluran bansos yang lebih transparan, tepat sasaran, dan berbasis teknologi digital.
Direktur Utama Peruri, Dwina Septiani Wijaya, menyatakan digitalisasi bansos di Banyuwangi merupakan langkah besar menuju pelayanan publik yang lebih modern, efisien, dan inklusif.
Keberadaan Peruri dalam program ini juga mencerminkan komitmen aktif BUMN strategis dalam mendukung kebijakan pemerintah, khususnya di bidang transformasi digital pelayanan publik.
“Kami di Peruri siap mendukung penuh transformasi digital pemerintahan dengan menyediakan infrastruktur yang menjamin keamanan, transparansi, dan kepatuhan terhadap regulasi,” ujar Dwina dalam keterangan tertulis, Rabu (8/10/2025).
1. Keberhasilan uji coba jadi pendorong bagi daerah ikut serta dalam digitalisasi layanan sosial

Inisiatif ini, menurut Dwina, sejalan dengan visi perusahaan untuk menjadi mitra strategis pemerintah dalam menyediakan solusi digital yang aman, terpercaya, dan berdaulat. Peruri meyakini bahwa keberhasilan uji coba ini akan menjadi pendorong bagi daerah lain untuk ikut serta dalam digitalisasi layanan sosial.
“Dengan demikian, program bansos dapat semakin tepat sasaran, memberikan dukungan nyata bagi masyarakat untuk berdaya, dan menciptakan kesejahteraan yang merata,” ungkapnya.
2. Alasan dipilihnya Banyuwangi sebagai lokasi percontohan penyaluran bansos digital

Dwina menjelaskan alasan dipilihnya Banyuwangi sebagai lokasi percontohan, karena dinilai siap secara infrastruktur digital dan memiliki tradisi tata kelola pemerintahan yang adaptif terhadap inovasi.
"Selain itu, keberagaman geografis dan sosial Banyuwangi menjadikannya representasi ideal sebelum sistem bansos digital diimplementasikan secara nasional," ungkapnya.
3. Sudah ada 250 ribu warga berhasil mendaftar

Sementara itu, Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan, melalui sinergi lintas kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, uji coba di Banyuwangi diharapkan dapat menjadi fondasi bagi penerapan sistem bansos digital secara nasional.
Digitalisasi ini diharapkan dapat mempercepat penyaluran bansos, serta meningkatkan transparansi, akuntabilitas, dan manfaat bagi masyarakat.
"Sejak dibuka pendaftaran digital penerima bansos, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Hingga awal Oktober 2025, lebih dari 250 ribu warga telah berhasil mendaftar, baik secara mandiri maupun melalui agen Perlinsos di tingkat desa dan kelurahan,” ujar Saifullah Yusuf.