PGN Bangun Jargas buat Rumah Menteri di IKN, Beroperasi Agustus

- PGN membangun jaringan gas di IKN Kaltim, tahap perdana operasi Agustus 2024.
- Jargas PGN akan dimanfaatkan untuk hunian vertikal dan rumah dinas di IKN.
Jakarta, IDN Times - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) membangun jaringan gas (jargas) di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur (Kaltim).
Adapun pembangunan jargas tahap perdana diperkirakan bisa beroperasi pada Agustus 2024 mendatang.
1. Bisa dimanfaatkan di hunian vertikal dan rumah dinas menteri

Jargas PGN nantinya akan dapat dimanfaatkan pada berbagai hunian vertikal, rumah tapak yang merupakan rumah dinas untuk menteri dan para pegawai di IKN.
Menteri BUMN, Erick Thohir telah meninjau proses pembangunan jargas PGN bersamaan dengan peninjauan fasilitas lainnya oleh BUMN di IKN.
2. PGN bakal pasok gas buat kawasan industri hijau di IKN

Selain untuk KIPP, harapannya PGN bisa memasok gas dari jargas untuk proyek kawasan industri hijau yang diwacanakan pemerintah di IKN.
"Kita planning dalam 10-15 tahun sudah ada paling tidak titik industri, tapi green industrial estate," ujar Erick, dikutip dari keterangan resmi, Senin (1/7/2024).
Pada saat peninjauan tersebut, Wakil Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Wiko Migantoro menjelaskan, untuk penyediaan energi di IKN, Pertamina selaku induk PGN akan mengutamakan jaringan gas.
"Kita gantikan dengan jaringan gas yang dipasok dengan gas alam. Pelaksanaan pembangunannya terintegrasi dengan pembangunan utilitas lainnya seperti saluran air, saluran gas dan kelistrikan," tutur Wiko.
3. Pemerintah bakal gelar upacara HUT kemerdekaan RI di IKN

Pemerintah sendiri berencana menggelar upacara Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Indonesia ke-78 di IKN. Saat ini, lapangan yang akan dipakai untuk upacara, yakni di depan Istana Negara masih dalam proses pembangunan, begitu juga dengan Istananya.
Hingga 30 Juni 2024 atau H-47 menjelang HUT RI, progres pembangunan lapangan upacara dan Istana Negara baru 77,9 persen. Adapun lapangan dan Istana Negara itu dibangun oleh PT PP (Persero) Tbk (PTPP), dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA).