Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PLN Raih Pendanaan 581,5 Juta Dolar AS dari Bank Dunia

PT PLN (Persero) berhasil menyelesaikan tiga infrastruktur kelistrikan bertegangan tinggi untuk mendukung sistem kelistrikan. Foto PLN
Intinya sih...
  • PLN mendapat pendanaan 581,5 juta dolar AS dari World Bank, Canada Clean Energy & Forest Climate Facility, dan Clean Technology Fund.
  • Pendanaan digunakan untuk mendukung peningkatan akses elektrifikasi di Indonesia, program transisi energi, dan digitalisasi PLN.

Jakarta, IDN Times - PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) melakukan kolaborasi pendanaan dengan Bank Dunia atau World Bank, Canada Clean Energy & Forest Climate Facility dan Clean Technology Fund sebesar 581,5 juta dolar Amerika Serikat (AS).

Rencananya, pendanaan itu bakal digunakan untuk mendukung peningkatan akses elektrifikasi di Indonesia, program transisi energi, serta digitalisasi PLN yang ditandai dengan penandatanganan skema hibah dan perjanjian pinjaman langsung dengan Sovereign Guarantee bertajuk Program Indonesia Sustainable Least-cost Electrification-1 (ISLE-1).

Program ISLE-1 merupakan program based loan dalam rangka dukungan World Bank dan Partner Pembangunan terhadap peningkatan akses elektrifikasi, peningkatan kesiapan grid terhadap integrasi energi baru-terbarukan (EBT) atau renewable energy serta peningkatan kapasitas operasional teknologi informasi PLN.

Penyusunan program ini juga mendapat asistensi teknis dan pendanaan dari Sustainable Renewables Risk Mitigation Initiative (SRMI) yang dikelola oleh Energy Sector Management Assistance Program (ESMAP).

1. Pentingnya program ISLE-1

Direktur Utama PT PLN Darmawan Prasodjo dalam groundbreaking PLN Hub di IKN. (YouTube/Sekretariat Presiden)

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menilai pentingnya kerja sama pendanaan World Bank melalui program ISLE-1 untuk pembiayaan rencana distribusi, transmisi, dan pembangkit listrik menuju elektrifikasi Indonesia 100 persen.

Program ini juga akan membiayai perseroan untuk peningkatan bauran energi baru terbarukan, mengurangi biaya pembangkitan, serta memperkuat kapasitas keuangan dan operasional PLN.

“ISLE-1 berfokus pada dua wilayah, yakni Maluku dan Nusa Tenggara karena kedua wilayah tersebut memiliki tingkat elektrifikasi yang rendah dan rata-rata biaya pembangkit listriknya tinggi," ujar Darmawan dalam keterangan resminya, dikutip Senin (17/6/2024).

2. PLN tidak bisa jalankan transisi energi sendirian

Ilustrasi perbaikan jaringan listrik oleh petugas PLN. (Dok. PLN UID Lampung).

Darmawan pun mengakui, PLN tidak bisa menjalankan transisi energi sendirian. Sebagai lokomotif transisi energi, PLN terus membangun kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mencari solusi dari tantangan yang ada.

“Transisi energi tidak bisa dijalankan dalam suasana kesendirian karena terdapat tantangan teknis, strategis, operasional, dan juga pendanaan. PLN telah memetakan seluruh tantangan tersebut, sehingga setiap tantangan dapat diatasi, dapat dimitigasi, dan dapat dikelola agar bisa terus maju dan mencapai misi transisi energi," tutur Darmawan.

3. World Bank siap mendukung Indonesia

Kantor pusat Bank Dunia (World Bank) di Washington DC, Amerika Serikat (AS). (dok. World Bank)

Sementara itu, Direktur World Bank untuk Indonesia dan Timor-Leste, Carolyn Turk mengatakan, World Bank siap mendukung komitmen Pemerintah Indonesia untuk mencapai 100 persen elektrifikasi dan percepatan EBT.

Pendanaan ISLE-1 diharapkan dapat menciptakan keseimbangan antara investasi jaringan yang dibutuhkan dengan permintaan listrik yang besar, khususnya wilayah di Kepulauan Bagian Timur.

“World Bank siap mendukung komitmen Pemerintah Indonesia untuk mencapai 100 persen elektrifikasi. Tingkat elektrifikasi rumah tangga yang lebih besar, khususnya di Kepulauan Bagian Timur, akan memberikan peluang ekonomi tambahan, terutama bagi perempuan," ujar Turk.

Tak hanya elektrifikasi, Turk juga menyebut pendanaan program ISLE-1 juga diperuntukkan untuk mendukung pengembangan EBT di Indonesia.

"Investasi pada energi terbarukan yang penting untuk menjadikan sektor ini berada pada jalur yang lebih efisien dan berkelanjutan sekaligus meningkatkan keterjangkauan dan keandalan," ucapnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ridwan Aji Pitoko
EditorRidwan Aji Pitoko
Follow Us