Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo Bertemu PM India, Bahas Impor Beras?

Ilustrasi stok beras di Gudang Bulog.(IDN Times/Vadhia Lidyana)
Intinya sih...
  • Indonesia tidak akan menambah kuota impor beras di tahun ini.
  • Kuota impor beras tahun ini sebanyak 3,6 juta ton, namun baru direalisasikan 2,8 juta ton.
  • Pemerintah berupaya melakukan impor beras dari India melalui kesepakatan G2G.

Jakarta, IDN Times - Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menjelaskan bahwa Indonesia tidak akan menambah kuota impor beras di tahun ini. Hal ini pun sekaligus menjelaskan hasil pertemuan Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi yang membahas impor beras.

Pertemuan antara Prabowo dengan Narendra berlangsung di sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 Brasil. Zulhas menegaskan pertemuan itu bukan upaya untuk menambah impor beras baru, tapi justru untuk pemenuhan kuota impor yang telah ditetapkan tahun ini.

1. Sisa impor sekitar 800 ribu ton belum terealisasikan

Ilustrasi PPN Sembako. (IDN Times/Aditya Pratama)

Zulhas kuota impor tahun ini 3,6 juta ton baru direalisasikan sebanyak 2,8 juta ton. Artinya, masih ada sisa impor sekitar 800 ribu ton yang belum terealisasikan.

"Yang kemarin kita kan kemarin sudah memutuskan tahun ini maksudnya impor beras 3,6 juta (ton) baru masuk 2,8 (juta ton). Jadi ini yang sudah diputuskan bukan nambah," kata dia dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Pangan, di Graha Mandiri, Jakarta Pusat, Kamis (21/11/2024).

2. Impor beras India melalui kesepakatan G2G

Taj Mahal, India (pexels.com/Maahid Photos)

Menurut Menko Pangan, pemerintah memang sejak lama berupaya melakukan impor beras dari India melalui kesepakatan Government to Government (G2G).

"Kalau bisa G to G dengan India. Tapi belum terjadi. India mintanya business to business. Jadi tidak ada nambah, jelas ya. Jadi tidak ada impor beras baru, yang ada kemarin belum kelar," terang Zulhas.

3. Impor beras dari India masih masuk dalam total kuota impor tahun ini

Dok. Perum Bulog

Sebelumnya, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso membeberkan bahwa Indonesia akan mengimpor beras dari India sebanyak 1 juta ton.

“Jadi kan memang waktu itu ada tambahan 1 juta ya. Waktu itu juga kita coba dengan India atau dengan negara lain, pada prosesnya siapa aja yang kalau dia memang bisa jadi supplier kita, enggak masalah yang penting harganya kompetitif,” kata Budi di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (20/11).

Menurut Budi, pemerintah India sebelumnya menyepakati akan menggelontorkan 1 juta ton beras ke Indonesia. Sehingga pemerintah Indonesia menagih janji tersebut.

“Kalau India kan memang kita waktu itu mintanya 1 juta ya. Tapi kan sekarang lagi proses G2G (government to government) karena kalau India B2B-nya (Business to Business) sudah oke. Ya tapi kita minta kalau bisa G2G biar lebih cepat proses pengadaan,” terang Budi

Dia berharap sebanyak 1 juta ton beras dari India tersebut bisa datang sebelum pergantian tahun. Sebab, merupakan bagian dari kuota impor 3,6 juta ton tahun ini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triyan Pangastuti
EditorTriyan Pangastuti
Follow Us