Prabowo Ingin Setiap Provinsi Punya Kawasan Ekonomi Khusus
- Prabowo ingin setiap provinsi memiliki Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) untuk meningkatkan ekonomi di Indonesia.
- Prabowo menyatakan keyakinannya bahwa fundamental ekonomi Indonesia kuat meskipun ada ketidakpastian ekonomi global.
- Investasi mulai dilaksanakan tahun 2025 dengan harapan pembukaan lapangan kerja mencapai 8 juta dalam lima tahun ke depan.
Batang, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan keinginannya agar setiap provinsi memiliki kawasan ekonomi khusus. Hal itu Prabowo sampaikan saat meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus Industropolis Batang, Jawa Tengah.
"Mungkin idealnya 1 KEK di setiap provinsi. Jadi ujungnya kita harus punya 38 KEK, yang kita ingin ke arah sana," ujar Prabowo, Kamis (20/3/2025).
1. Prabowo sebut fundamental ekonomi kuat
Prabowo mengatakan fundamental ekonomi Indonesia. Menurutnya, hal itu tak berpengaruh meski dunai sedang mengalami ketidakpastian ekonomi.
"Saya kira nanti kita lihat semakin ke depan semakin baik semakin kuat. Fundamental ekonomi kita kuat. Kalau di sana sini ada goncangan, itu goncangan dunia. tapi kita kuat. fundamental kita kuat," kata dia.
2. Proyek investasi mulai dilaksanakan tahun 2025
Prabowo mengatakan, sejumlah proyek investasi mulai dilaksanakan tahun 2025. Menurutnya, semakin banyak investasi, peluang pembukaan lapangan kerja juga akan semakin masif.
"Bahkan saya baru mimpin rapat perencanaan di Kabinet Merah Putih, investasi-investasi yang kita akan laksanakan mulai tahun ini nanti buahnya adalah hilirisasi supaya nilai tambah semua bahan baku kita bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia, juga lapangan kerja yang kita hitung lapangan kerja dalam lima tahun yang akan datang akan mencapai 8 juta lapangan kerja," ucap dia.
3. Prabowo nyatakan Indonesia terbuka terhadap investasi
Dalam kesempatan itu, Presiden Prabowo menyatakan Indonesia terbuka terhadap investasi. Menurutnya, Indonesia butuh partisipasi investor.
"Saya mendukung segala upaya, segala insiatif, segala inovasi dari semua pihak, kalangan swasta, dari kawan-kawan dari luar negeri, dari dalam negeri, silakan, Indonesai terbuka, Indonesia butuh partisipasi, butuh investasi, butuh kerja sama yang baik yang saling menguntungkan," ujar dia.
