Prabowo Tak Impor Beras di 2025, hanya Selesaikan Sisa Tahun Ini

- Presiden Prabowo Subianto tidak akan mengambil keputusan untuk impor beras pada 2025
- Ketersediaan pangan hingga akhir tahun aman dengan stok beras Perum Bulog hampir 2 juta ton
Jakarta, IDN Times - Presiden Prabowo Subianto dipastikan tidak akan mengambil keputusan untuk impor beras pada 2025. Pemerintah hanya akan menyelesaikan impor yang belum selesai pada tahun ini.
"Tadi Pak Presiden menyampaikan, kita tidak akan ada keputusan impor baru, mudah-mudahan jalan baik. Kalau ada pun, ya menurunkan impor yang belum selesai tahun ini," kata Menteri Koordinator (Menko) Pangan, Zulkifli Hasan kepada jurnalis di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (2/12/2024).
1. Harga dan stok beras jelang Nataru dipastikan aman

Dia memastikan ketersediaan pangan hingga akhir tahun aman. Menurutnya, Perum Bulog memiliki hampir 2 juta ton stok beras, sementara total ketersediaan beras yang beredar di masyarakat mencapai lebih dari 8 juta ton.
Dengan cadangan tersebut, Zulhas meyakinkan harga bahan pangan, terutama beras, selama perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) akan tetap stabil dan terkendali.
"Aman. Stok Bulog hampir 2 juta. Jadi harga Nataru aman, terkendali, gak usah khawatir, stok cukup," ujar Ketua Umum PAN tersebut.
2. Pemerintah lanjutkan program bantuan pangan beras

Zulhas mengatakan, pemerintah akan melanjutkan program bantuan pangan beras pada Januari dan Februari 2025. Setiap bulan, sebanyak 160 ribu ton beras akan disalurkan kepada 16 juta keluarga penerima manfaat (KPM).
Keputusan itu diambil karena produksi beras dalam negeri pada awal tahun diperkirakan di bawah 1,5 juta ton, sementara kebutuhan konsumsi nasional mencapai 2,6 juta ton per bulan.
"Karena Januari produksi kita di bawah 1,5 juta shortage, kita akan ada 160 ribu ton untuk bantuan pangan," ujar dia.
3. Bulog juga gelontorkan beras SPHP untuk stabilisasi

Untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, pemerintah juga akan mendistribusikan 150 ribu ton beras melalui program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) pada Januari, dan jumlah yang sama pada Februari 2025.
"Jadi, Bulog akan keluar beras nanti Januari dan Februari, kira-kira 620 ribu ton," ujarnya.
Zulhas menambahkan, Perum Bulog diharapkan dapat menyerap jumlah beras yang setara pada masa panen raya Maret dan April tahun depan untuk menjaga kestabilan stok pangan nasional.