Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prabowo Targetkan Produksi 2 Juta Kendaraan Listrik Mulai 2027

Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna keenam di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin (5/5/2025) (youtube.com/Sekretariat Presiden)
Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna keenam di Kantor Presiden, Jakarta, pada Senin (5/5/2025) (youtube.com/Sekretariat Presiden)
Intinya sih...
  • Presiden Prabowo menargetkan produksi 2 juta kendaraan listrik di Indonesia pada 2027-2028.
  • Dibutuhkan kapasitas produksi baterai sebesar 150 gigawatt untuk mendukung target tersebut.

Jakarta, IDN Times - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia menyampaikan Presiden Prabowo Subianto menargetkan produksi 2 juta kendaraan listrik di Indonesia pada 2027-2028.

"Targetnya Bapak Presiden Prakowo di 2027-2028, kita harus mampu memproduksi 2 juta kendaraan listrik," kata dia dalam acara Energi Mineral Forum di Kempinski Jakarta, Senin (26/5/2025).

1. Kebutuhan kapasitas baterai 150 gigawatt

Pemudik pengguna kendaraan listrik sedang melakukan pengisian daya di SPKLU Rest Area Tol km 87A. (Dok. PLN UID Lampung).
Pemudik pengguna kendaraan listrik sedang melakukan pengisian daya di SPKLU Rest Area Tol km 87A. (Dok. PLN UID Lampung).

Untuk mencapai target 2 juta kendaraan listrik, diperlukan kapasitas produksi baterai sebesar 150 gigawatt (GW). Sebab, setiap 10 GW kapasitas baterai dapat mendukung produksi sekitar 150 ribu kendaraan listrik.

"Kalau 2 juta berarti kita harus menyiapkan 150 gigawatt untuk baterai karena 10 gigawatt itu dikonversi menjadi 150 ribu mobil," ujarnya.

2. Groundbreaking ekosistem baterai mobil Juni 2025

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia dalam acara Energi Mineral Forum di Kempinski Jakarta, Senin (26/5/2025). (IDN Times/Trio Hamdani)
Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia dalam acara Energi Mineral Forum di Kempinski Jakarta, Senin (26/5/2025). (IDN Times/Trio Hamdani)

Pembangunan ekosistem baterai mobil dimulai Juni 2025, merupakan hasil kerja sama antara perusahaan China, Contemporary Amperex Technology Co. Limited (CATL), dengan badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia.

"Kita sekarang sudah akan membangun ekosistem baterai mobil. Kita akan groundbreaking di bulan Juni," katanya.

3. Pemerintah mendorong kepemilikan mayoritas

Ilustrasi CATL. (catl.com)
Ilustrasi CATL. (catl.com)

Pemerintah juga tengah mendorong agar mengembangkan ekosistem baterai mobil listrik dengan kepemilikan mayoritas oleh Indonesia.

Dia menyebut, selama ini posisi Indonesia dalam proyek-proyek baterai mobil hanya sebagai pemegang saham minoritas. Ke depan, pemerintah menargetkan agar komposisi kepemilikan dapat didominasi oleh pihak nasional.

"Kita sedang mengembangkan ekosistem baterai mobil milik Indonesia. Selama ini kan kita minoritas, jadi sekarang kita mau bikin mayoritas," kata Bahlil kepada jurnalis di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (23/5).

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us