Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prajogo Pangestu Jadi Orang Terkaya di RI 2024, Segini Hartanya

Prajogo Pangestu (Dok. barito-pacific.com)
Intinya sih...
  • Prajogo Pangestu orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2024
  • Kekayaan Prajogo naik 185 juta dolar AS dalam setahun
  • Prajogo mendapatkan keuntungan dari perusahaan petrokimia, energi, dan batu bara

Jakarta, IDN Times - Konglomerat petrokimia dan energi, Prajogo Pangestu ditasbihkan menjadi orang terkaya di Indonesia 2024 versi majalah Forbes. Selain menjadi yang terkaya di republik ini, Prajogo juga menempati posisi 27 dari 100 orang terkaya di dunia versi majalah tersebut.

Prajogo merupakan pendiri Barito Pacific International, perusahaan yang kini bergerak di bidang petrokimia dan energi yang menjadi induk dari 120 perusahaan.

Prajogo mendapat keuntungan besar setelah mencatatkan dua perusahaannya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun lalu, yakni produsen energi panas bumi, PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dan penambangan batu bara, PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN).

1. Kekayaan Prajogo saat ini

Prajogo Pangestu (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

Harta yang dimiliki Prajogo saat ini melesat cukup tinggi dari 2023 ke 2024. Data Forbes menunjukkan, kekayaan Prajogo meningkat 185 juta dolar AS sejak tahun lalu hingga sekarang.

Mengutip Forbes, Prajogo tercatat memiliki kekayaan bersih 43,4 miliar dolar AS atau setara Rp691,65 triliun (kurs saat ini Rp15.936 per dolar AS). Sementara bila berdasarkan kurs yang digunakan Forbes dalam membuat peringkat tersebut pada 8 Maret lalu, maka kekayaannya sekitar Rp679,2 triliun (kurs saat itu Rp15.650 per dolar AS).

Kekayaan tersebut melampaui Low Tuck Kwong, pemilik PT Bayan Resources Tbk (BYAN), dan Hartono bersaudara yang kini menempati posisi dua hingga empat orang terkaya di Indonesia.

2. Awal mula Prajogo memulai bisnis besarnya

Orang kaya. (IDN Times/Aditya Pratama)

Pada 1960-an, Prajogo berkenalan dengan Bong Sun On atau Burhan Uray, pengusaha kayu asal Sarawak, Malaysia. Burhan bisa masuk ke Indonesia lewat Pontianak karena ketika itu sedang marak penyelundupan kayu dari Malaysia.

Saat itu, Burhan sukses memanen untung karena penebangan hutan masih menggunakan sistem persil dan petak rakyat yang menyebabkan pemerintah sulit mengawasi jumlah penebangan pohon yang dimanipulasi.

Sekitar 1970-an, Burhan memindahkan perusahaannya, PT Djajanti dari Pontianak ke Banjarmasin. Saat itu, Burhan juga mempromosikan Prajogo untuk menjabat General Manager PT Nusantara Plywood di Surabaya. Hal itu kemudian membuat nama Prajogo semakin terkenal.

3. Lebarkan sayap ke industri petrokimia dan energi

PT Barito Pasific (barito-pacific.com)

Pada 2007, Prajogo melebarkan sayap bisnisnya ke industri petrokimia dan energi. Nama perusahaan yang semula Barito Pacific Timber berubah menjadi Barito Pacific. Kemudian Prajogo mengakuisisi Chandra Asri, perusahaan petrokimia dengan menguasai 70 persen sahamnya.

Beberapa tahun setelahnya, Prajogo juga menggandeng Tri Polyta Indonesia yang merupakan perusahaan produsen plastik. Chandra Asri dan Tri Polyta Indonesia pun sukses menjadi produsen petrokimia terbesar di Indonesia di bawah kuasa Prajogo.

Terbaru, taipan Indonesia ini juga merambah industri batu bara melalui Petrindo Jaya Kreasi. Perusahaan ini diketahui sudah IPO pada bursa 2023. Dia juga mengembangkan bisnisnya ke energi hijau melalui PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) pada 2018, dengan PT Barito Cahaya Nusantara, yang melantai di Bursa pada tahun lalu. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Jujuk Ernawati
EditorJujuk Ernawati
Follow Us