Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Produsen Minyak Zaitun Spanyol Incar Investasi AS untuk Hadapi Tarif

Bendera Spanyol (unsplash.com/Chris Boland)
Bendera Spanyol (unsplash.com/Chris Boland)
Intinya sih...
  • Produsen minyak zaitun Spanyol, Dcoop, pertimbangkan ekspansi ke AS akibat tarif impor baru dari pemerintahan Presiden Donald Trump.
  • Tarif 10 persen untuk barang Eropa mendorong perusahaan Spanyol mempercepat ekspor ke AS sebelum kenaikan tarif menjadi 25 persen dalam 90 hari.
  • Peningkatan permintaan minyak zaitun dari AS membuat produsen seperti Nortoliva mempercepat pengiriman dan Asoliva memperkirakan peningkatan pasokan dalam beberapa bulan ke depan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Dunia usaha Spanyol diramaikan kabar dari salah satu produsen minyak zaitun terkemuka, Dcoop, yang sedang mempertimbangkan ekspansi ke Amerika Serikat (AS) pada Jum'at (11/4/2024). Langkah ini diambil sebagai respons terhadap kebijakan tarif impor baru yang diberlakukan oleh pemerintahan Presiden Donald Trump, yang mulai mengguncang pasar global.

Kebijakan tarif sebesar 10 persen untuk barang-barang Eropa, termasuk minyak zaitun, telah mendorong para produsen Spanyol untuk bergerak cepat. Dengan ancaman kenaikan tarif menjadi 25 persen dalam 90 hari ke depan, banyak perusahaan berlomba mengekspor produk mereka ke AS sebelum beban biaya tambahan menghambat daya saing di pasar.

1. Respons terhadap ancaman tarif

Pemerintah AS telah mengumumkan tarif 10 persen untuk berbagai produk Eropa sejak awal April 2025, dengan minyak zaitun menjadi salah satu komoditas yang terdampak. Meski ada jeda 90 hari sebelum tarif dinaikkan menjadi 25 persen, ketidakpastian kebijakan perdagangan ini membuat perencanaan bisnis menjadi sulit bagi produsen seperti Dcoop.

"Kami masih berharap dapat memperluas pangsa pasar di AS, karena kami yakin tarif 10 persen tidak akan terlalu mengganggu penjualan," ujar Antonio Luque, pimpinan Dcoop, kepada Reuters.

Namun, Luque menambahkan bahwa ketidakpastian ini memaksa perusahaan untuk mempertimbangkan investasi di AS guna mengurangi ketergantungan pada ekspor dari Spanyol.

2. Lonjakan ekspor sebelum tenggat

Produsen minyak zaitun Spanyol lainnya, seperti Nortoliva, juga tidak tinggal diam. Mereka memanfaatkan waktu sebelum kenaikan tarif dengan mempercepat pengiriman ke AS. Permintaan dari pelanggan Amerika meningkat tajam, karena mereka ingin menghindari biaya tambahan yang akan diberlakukan dalam tiga bulan mendatang.

"Kami sedang memuat pesanan baru ke AS hari ini dan minggu depan," kata Jordi Guiu, Direktur Umum Nortoliva. Menurutnya, pelanggan di AS bergerak cepat untuk mengamankan stok sebelum tarif 25 persen diberlakukan, yang dapat menaikkan harga minyak zaitun di pasar ritel.

3. Peluang di tengah tantangan

Asosiasi eksportir minyak zaitun Spanyol, Asoliva, memperkirakan pasokan minyak zaitun akan melonjak dalam beberapa bulan ke depan, berkat pemulihan produksi setelah masa kekeringan panjang. Penurunan harga yang mungkin terjadi akibat peningkatan pasokan ini diharapkan dapat mengimbangi sebagian dampak tarif.

Meski demikian, langkah investasi ke AS tetap menjadi pertimbangan strategis. Dengan membangun fasilitas produksi di Amerika, perusahaan seperti Dcoop berharap dapat memperkuat posisi mereka di pasar terbesar dunia tanpa terbebani tarif impor.

"Ini adalah peluang untuk tumbuh, tapi kami harus bergerak hati-hati," tambah Luque.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us