Profil Yoki Firnandi, Dirut Pertamina Shipping Jadi Tersangka Korupsi

- Yoki Firnandi, Direktur Utama Pertamina International Shipping, ditetapkan sebagai tersangka korupsi pengelolaan minyak dan produk kilang periode 2018-2023.
- Yoki memiliki latar belakang akademik yang kuat dan pengalaman panjang di industri energi serta migas sebelum terlibat dalam kasus korupsi ini.
- Kejaksaan Agung menetapkan tujuh individu termasuk Yoki sebagai tersangka, dengan total kerugian negara mencapai Rp193,7 triliun.
Kejaksaan Agung (Kejagung) resmi menetapkan Direktur Utama Pertamina International Shipping (PIS), Yoki Firnandi, sebagai tersangka dalam kasus korupsi pengelolaan minyak mentah dan produk kilang periode 2018–2023 pada Selasa (25/2/2025). Kasus ini juga melibatkan sejumlah pejabat Pertamina dan diduga merugikan negara hingga Rp193,7 triliun.
Yoki, yang memiliki pengalaman panjang di sektor migas, kini harus menghadapi proses hukum atas dugaan keterlibatannya dalam tindak pidana korupsi. Penyelidikan terhadap kasus ini masih berlangsung untuk mengungkap lebih banyak fakta yang berkaitan dengan skandal tersebut.
Berikut profil Yoki Firnandi!
1. Profil Yoki Firnandi

Yoki Firnandi merupakan seorang profesional di industri energi dengan latar belakang akademik yang kuat dalam bidang teknik dan manajemen. Ia meraih gelar Sarjana Teknik Sipil dari Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, pada 2003. Kemudian, ia menyelesaikan studi Magister Manajemen di Prasetiya Mulya Business School, Jakarta, pada tahun 2008, sebelum akhirnya mendapatkan gelar Master of Operation, Project, and Supply Chain Management dari University of Manchester, Inggris, pada tahun 2013.
Dengan pengalaman akademik dan profesional yang luas, Yoki telah menduduki berbagai posisi strategis di Pertamina Grup. Ia dikenal sebagai sosok yang memiliki keahlian dalam bidang manajemen rantai pasok dan operasional energi. Sebelum menjadi Direktur Utama Pertamina International Shipping (PIS), Yoki telah memiliki rekam jejak panjang di industri migas Indonesia.
2. Karier Yoki Firnandi
Yoki Firnandi telah lama berkecimpung dalam dunia energi dan migas, terutama di lingkungan Pertamina Grup. Ia memiliki pengalaman panjang dalam manajemen operasional dan strategi bisnis di industri tersebut. Berikut adalah beberapa posisi yang pernah dijabatnya:
- Vice President Commercial & Operation PT Pertamina International Shipping (Februari 2017 - November 2019)
- Vice President Supply and Export Operation, Integrated Supply Chain PT Pertamina (Persero) (November 2019 - Juni 2020)
- Director Feedstock & Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional (Juni 2020 - September 2022)
- CEO PT Pertamina International Shipping (PIS) (September 2022 - sekarang)
3. Harta Kekayaan Yoki Firnandi

Sebelum ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi tata kelola minyak, Yoki Firnandi tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp44,08 miliar. Jumlah tersebut tercatat dalam laporan LHKPN per 31 Desember 2023. Berikut adalah rinciannya secara lebih detail:
- Tanah dan Bangunan: Rp18,76 miliar (terdiri dari beberapa aset di Tangerang Selatan, Tangerang, dan Jakarta Selatan)
- Alat Transportasi dan Mesin: Rp2,01 miliar (termasuk Toyota MPV 2018, BMW X5 2020, dan sepeda motor Yamaha 2020)
- Harta Bergerak Lainnya: Rp550 juta
- Surat Berharga: Rp1,76 miliar
- Kas dan Setara Kas: Rp25,22 miliar
- Hutang: Rp4,22 miliar
4. Daftar tersangka kasus korupsi pengelolaan minyak mentah di anak usaha PT Pertamina

Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan tujuh individu sebagai tersangka dalam perkara korupsi terkait pengelolaan minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina Subholding serta Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) untuk periode 2018 - 2023. Para tersangka diduga berperan dalam berbagai tindakan manipulatif yang mengakibatkan kerugian negara mencapai Rp193,7 triliun. Berikut adalah daftar tersangka:
- Riva Siahaan (RS) – Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga
- Sani Dinar Saifuddin (SDS) – Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional
- Yoki Firnandi (YF) – Direktur Utama PT Pertamina International Shipping
- Agus Purwono (AP) – VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional
- Muhammad Kerry Adrianto Riza (MKAR) – Beneficial Owner PT Navigator Khatulistiwa
- Dimas Werhaspati (DW) – Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT Jenggala Maritim
- Gading Ramadhan Joedo (GRJ) – Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak
Dengan nilai kerugian negara yang fantastis, kasus ini menjadi salah satu skandal korupsi terbesar di sektor migas Indonesia. Penyidikan masih terus berlangsung, dan publik menanti kejelasan serta pertanggungjawaban dari para tersangka di hadapan hukum.