Program Makan Bergizi Gratis Perlu Diawasi Ketat, Tutup Celah Korupsi

- Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dapat kerek PDB Rp4.510 triliun pada 2025.
- Indef meminta pemerintah melakukan pengawasan ketat agar program ini tidak disalahgunakan.
- Program ini akan menyasar 19,47 juta orang dari anak sekolah hingga ibu hamil dan menyusui.
Jakarta, IDN Times - Ekonom Senior Institute (Indef) Aviliani meminta pemerintah melalukan pengawasan yang lebih ketat, agar program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak jadi ajang untuk korupsi baru atau korupsi yang lebih terdistribusi.
Pasalnya, banyak daerah akan berkontribusi sebagai penyelenggara MBG dan saat ini program yang sama sudah mulai disebarkan.
"Saya sudah dengar, sudah mulai di-tender (tawar) harganya (dari) Rp15 ribu jadi Rp7.500 (per porsi). Ini kan berbahaya ya, belum-belum (mulai) sudah seperti ini. Akhirnya banyak juga katering enggak sanggup untuk membuat Rp15 ribu jadi Rp7.500. Nah, ini sudah mulai kelihatan," katanya dalam diskusi publik Ekonomi Politik Kabinet Prabowo-Gibran dikutip, Rabu (23/10/2024).
1. Ekonom ragukan pengawasan program makan bergizi gratis

Aviliani meragukan pengawasan program ini. Sebab, struktur kabinet yang dibangun oleh Prabowo-Gibran belum menunjukkan upaya pengawasan atas program makan gratis ini.
"Jadi gimana nih nanti pengawasan? Karena saya lihat banyak organisasi yang dibuat ini lebih pada departemen teknis, tapi pada pengawasan itu tidak tecermin," ucapnya.
2. Program makan bergizi bakal kerek PDB sebesar Rp4.510 triliun

Program makan bergizi (MBG) diproyeksi dapat mendongkrak produk domestik bruto (PDB) sebesar Rp4.510 triliun pada 2025.
Direktur Eksekutif Indef Esther Sri Astuti menjelaskan, hitungan ini berdasarkan alokasi anggaran program MBG pada 2025 yang ditetapkan sebesar Rp71 triliun. Program ini akan menyasar sekitar 19,47 juta orang dari kalangan anak sekolah hingga ibu hamil maupun menyusui.
"Anggaran makan bergizi gratis yang ditetapkan kemarin Rp71 triliun pada 2025 akan mendorong PDB sekitar Rp4.510 triliun atau kalau kita hitung dalam persentase sekitar 34,2 persen dari PDB," ujarnya.
3. Ada efek berganda dari program makan bergizi gratis

Selain itu, Esther menyampaikan, ada efek berganda (multiplier effect) dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) cukup besar. Program ini akan mendongkrak peningkatan Rp1 triliun terhadap belanja pendidikan, sehingga akan mendorong peningkatan nilai produk domestik bruto (PDB) sekitar Rp63,52 triliun.
Dampak positif dari program ini akan bertambah sejalan dengan meningkatnya anggaran dan jumlah penerima yang meningkat.