PT SMI Diharapkan Jadi Mini World Bank, Bakal Perkuat Pembiayaan Pemda

- PT SMI berkomitmen menjadi 'mini world bank' dengan memberikan pinjaman Rp38,98 triliun kepada pemerintah daerah.
- Mayoritas pembiayaan pemda di Pulau Jawa untuk pembangunan jalan tol (28%) dan jembatan, serta telah memberikan pinjaman Rp1,5 triliun bagi Provinsi Bali.
- PT SMI fokus pada sektor ketenagalistrikan, telah membiayai 78 proyek terkait iklim senilai Rp27,95 triliun dan memiliki proyek SDG Indonesia One.
Jakarta, IDN Times - PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) diharapkan ke depan bisa bertransformasi menjadi 'mini world bank'. Analogi ini dipakai untuk menggambarkan peran PT SMI menjadi suatu lembaga keuangan yang lebih banyak memberikan pinjaman bagi pemerintah daerah.
Berdasarkan data per September 2024, pembiayaan pemda baru mencapai Rp38,9 triliun. Sedangkan, pembiayaan bagi badan usaha sudah mencapai Rp82,3 triliun.
"Kami ingin mengejar pembiayaan di sektor pemda ini sehingga peran kami sebagai DFI (Development Financing Institution) bisa terlaksana dan terpenuhi," ujar Direktur Utama PT SMI, Reynaldi Hermansjah dalam pemaparan ketika melakukan media gathering terbatas di Bali pada 10 Desember 2024 lalu.
Bila dirinci dana sebesar Rp38,98 triliun tersebut terbagi dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk pemerintah daerah sebesar Rp35,27 triliun dan pembiayaan reguler untuk pemerintah daerah sebesar Rp3,7 triliun. Dana program PEN untuk pemerintah daerah sebesar Rp35,27 triliun dan telah tersebar di 92 pemerintah daerah.
Dilihat dari sebaran wilayahnya, pembiayaan bagi pemda yang dilakukan oleh PT SMI, mayoritas masih berada di Pulau Jawa yakni 131 proyek atau 42 persen. Sedangkan, porsi pembiayaan di Pulau Sumatra mencapai 76 proyek atau 24 persen. Pembiayaan di Bali dan Nusa Tenggara mencapai 22,7 persen.
Mayoritas sektor yang diberikan untuk pembiayaan pemda adalah pembangunan jalan tol yaitu 28 persen. Selain, itu PT SMI juga membiayai pembangunan jembatan.
1. Total pembiayaan untuk Provinsi Bali capai Rp1,5 triliun

Lebih lanjut, Reynaldi mengatakan sejauh ini PT SMI sudah memberikan pinjaman mencapai Rp1,5 triliun bagi Provinsi Bali. Pinjaman itu disebar ke sejumlah kabupaten yakni Tabanan, Gianyar, Klungkung dan Bangli.
"Kami memberikan pinjaman di sektor pariwisata, rumah sakit dan jalan. Itu yang kami lihat sangat membantu untuk masyarakat di Bali," kata Reynaldi.
Salah satu fasilitas umum yang mendapatkan pinjaman dari PT SMI adalah RSUD Sanjiwani di Gianyar. "Kami mulai membiayai mereka pada 2016 dan telah selesai pada April 2022," tutur dia.
Ia menambahkan dana dari PT SMI tidak hanya digunakan oleh Pemkab Gianyar untuk membangun RSUD Sanjiwani, tetapi beberapa infrastruktur lainnya seperti RS Payangan, terowongan Pasar Sukawati, Pasar Rakyat Bitera, Gedung Pendidikan Anak, jalan dan jembatan.
2. PT SMI mulai gencar salurkan pendanaan ke energi bersih

Lebih lanjut, di dalam pemaparannya, Reynaldi juga menjelaskan PT SMI semakin gencar untuk menyalurkan pendanaan ke sektor ketenagalistrikan, khususnya untuk pembangkit energi baru terbarukan (EBT). Ia mengatakan ketenagalistrikan menjadi satu dari tiga sektor yang paling besar mendapatkan pinjaman dari PT SMI.
"Tiga sektor utama kami jalan tol, multisektor, dan ketenagalistrikan," kata Reynaldi.
Berdasarkan data dari PT SMI, hingga September 2024, mereka telah membiayai 78 proyek yang berhubungan dengan iklim dengan komitmen kumulatif senilai Rp27,95 triliun dan nilai proyek senilai Rp145,2 triliun.
Beberapa proyek energi terbarukan yang dibiayai yaitu, 32 Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM), 6 Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm), 5 Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTA), 2 Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), 2 Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), dan 1 Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
Dengan demikian, pihaknya mengklaim dapat menghindari total potensi emisi gas rumah kaca (GRK) 6,84 juta ton CO2 ekuivalen.
3. PT SMI juga dipercaya untuk salurkan dana dari institusi donor luar negeri

Selain itu, PT SMI juga memiliki proyek SDG Indonesia One. Perusahaan pelat merah ini diberikan kepercayaan oleh institusi donor dari luar negeri yang mau melaksanakan proyek di Indonesia.
SMI sudah bekerja sama dengan 37 mitra yakni organisasi internasional, multilateral, bilateral, bank pembangunan, bank komersial, pemerintah, korporasi, hingga filantropi.
“Kami diberikan kepercayaan untuk menyalurkan dana pembangunan infrastruktur. Proyek yang sedang on going ialah EBT, pengelolaan sampah, perairan, dan juga kesehatan," ujar Reynaldi.
Selain menggarap EBT, ke depannya Reynaldi mengaku tidak menutup kemungkinan akan memberikan pembiayaan pada energi baru seperti nuklir.
Menurutnya, itu semua tergantung pada analisa terhadap pembangkit itu. Mereka mengandalkan pengakajian dari sisi teknis dan due diligence untuk menentukan apakah akan mendanai proyek energi baru atau tidak.