Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

PT Vale Bentuk Konservasi Flora-Fauna Hadapi Perubahan Rona Alam

Menanam Pohon oleh PT Vale Indonesia (dok. PT Vale Indonesia)

PT Vale Indonesia menjadi salah satu perusahaan yang bergerak dalam pertambangan di Indonesia. Bedanya, perusahaan ini menambang nikel yang sudah dilakukan sejak 1968. Sebelum itu, mereka melakukan eksplorasi sejak 1920-an. Pertambangannya pun makin tersebar, seperti di Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, dan Sulawesi Tenggara.

Namanya melakukan proses penambangan, tentu sedikit banyak akan berdampak pada lingkungan sekitar. Maka dari itu, menjaga keanekaragaman hayati sangat erat dengan program dan komitmen berkelanjutan yang diusung PT Vale Indonesia. Demi #MenambangKebaikan, mereka membuat program konservasi flora dan fauna.

Bukan hal yang mengherankan jika PT Vale Indonesia menggagas inovasi tersebut. Pasalnya, keanekaragaman hayati termasuk dalam lima komitmennya terkait lingkungan bersamaan dengan agenda rendah karbon, mengurangi beban landfil, menurunkan intensitas konsumsi air, dan forestrasi lintas batas, seperti dilansir Vale.com.

PT Vale Indonesia menyadari pentingnya keanekaragaman hayati. Mereka pun berkomitmen melakukan konservasi spesies fauna dan flora yang dilindungi dan terancam punah. Coba kita lihat bagaimana PT Vale Indonesia melakukan konservasi flora dan fauna demi menghadapi perubahan rona alam di sekitar pertambangan.

1. PT Vale secara konsisten menanam kembali pohon eboni yang terancam punah

Konservasi flora dan fauna oleh PT Vale Indonesia (dok. PT Vale Indonesia)

Kayu eboni termasuk dalam kelompok kayu dengan pertumbuhan yang lambat, umur masak tebangnya diperkirakan lebih dari 50 tahun. Ia bahkan memiliki kemampuan permudaan alami yang rendah pula. Maka dari itu, PT Vale Indonesia merasa perlu adanya upaya konservasi pada kayu eboni agar kelestariannya terjaga.

Bernama lain kayu hitam Sulawesi, kayu eboni adalah jenis pohon berdaur panjang endemik di Pulau Sulawesi. Kayunya tergolong mewah dan berkomersil tinggu, sehingga keberadannya kayu eboni mulai langka di habitatnya. Dilansir World Concervation Union, kayu eboni masuk dalam kategori vulnerable alias terancam punah.

PT Vale Indonesia pun secara konsisten melakukan penanaman melalui kegiatan penyisipan tanaman kayu eboni pada area reklamasi yang berumur 2 tahun ke atas. Hasilnya, sejak 2006, PT Vale Indonesia mencatat sudah menanam 71.633 pohon kayu eboni di areal reklamasi, seperti dilansir Dokumen Program & Inovasi Konservasi Flora dan Fauna 2023—2024 PT Vale Indonesia. Jumlahnya pun dari tahun ke tahun selalu naik.

2. Konservasi kayu uru sudah dilakukan PT Vale sejak 2006 melalui program penanaman

Menanam pohon oleh PT Vale Indonesia (dok. PT Vale Indonesia)

Sama seperti kayu eboni, kayu uru juga sudah ditanam oleh PT Vale Indonesia sejak 2006. Melalui program konservasi dan penanaman, baik penanaman pohon perintis atau pengayaan tanaman, kayu uru berhasil tumbuh di beberapa areal reklamasi. Rata-rata tinggi dan diameter pohon kayu uru saat berusia 11 tahun adalah 16,78 meter dan 17,16 cm.

Kayu uru kerap disebut juga sebagai kayu cempaka di Sulawesi Selatan. Kayu ini merupakan jenis komersil yang menjadi incaran di sektor pertukangan karena kualitas propertinya yang baik. Bahkan, jenis kayu uru menjadi pilihan utama saat membangun rumah adat di Toraja. Ia tak bisa digantikan dengan jenis kayu lainnya.

Sepanjang 2016—2024. PT Vale Indonesia telah Menambang Kebaikan dengan menanam setidaknya 35.947 pohon kayu uru di berbagai areal reklamasi. Jumlah yang ditanam setiap tahunnya pun beragam. Paling banyak terjadi pada 2023, sebanyak 9.885 pohon uru ditanam oleh PT Vale Indonesia di sekitar areal reklamasi.

3. Penanaman kayu dengen sebagai Upaya restorasi dan terciptanya habitat kondusif

Menanam pohon oleh PT Vale Indonesia (dok. PT Vale Indonesia)

Bernama spesies Dillenia serrata, kayu dengen diketahui tumbuh cukup baik di Sulawesi Tengan dan Sulawesi Utara. Pohon ini dinyatakan sebagai endemik Sulawesi. Bahkan, tanaman ini termasuk dalam kelompok multi purpose tree species (MPTS). Selain kualitas kayu yang baik, pohon ini juga menghasilkan buah tinggi antioksidan.

PT Vale Indonesia merasa perlu menanam kembali kayu dengen di areal reklamasinya sebagai upaya restorasi dan mempercepat terciptanya habitat kondusif. Pasalnya, banyak satwa liar yang menjadikan buah dengen sebagai makanannya. Sebut saja, mamalia seperti rusa, anoa, dan kancil, lalu ada pula primata, seperti monyet, kuskus, dan tarsius, yang kerap memakan buah dengen.

Beruntungnya, PT Vale Indonesia sangat konsisten dalam proses penanaman kayu dengen di areal reklamasinya. Tercatat, sepanjang 2017—2024 sudah tertanam 43.118 kayu dengen dengan jumlah penanaman terbanyak terjadi pada 2023, yakni sebanyak 7.801. Perlahan tapi pasti, habitat satwa terbentuk secara kondusif di sana.

4. PT Vale melakukan konservasi kupu-kupu bidadari di areal Taman Tambang – Sawerigading Wallace

Taman Tambang – Sawerigading Wallace PT Vale Indonesia (dok. PT Vale Indonesia)

Selain flora, PT Vale Indonesia juga berupaya melakukan perlindungan terhadap fauna, seperti kupu-kupu bidadari alias Cethosia myrnia. Pada 2021, PT Vale melaksanakan inventarisasi untuk mengidentifikasi keanekaragaman jenis dan habitat kupu-kupu di luar Taman Tambang - Sawerigading Wallace.

Melalui riset tersebut, ada 3 famili kupu-kupu di lokasi pengamatan, yakni Papilondiae, Pieridae, dan Nymphalidae. Dari 17 spesies kupu-kupu yang diidentifikasi salah satunya adalah Cethosia myrina alias kupu-kupu bidadari. Kupu-kupu tersebut adalah spesies yang dilindungi, karena merupakan endemik Pulau Sulawesi.

Pada akhirnya, PT Vale Indonesia melaksanakan kegiatan konservasi kupu-kupu bidadari di areal Taman Tambang – Sawerigading Wallace. Mereka membuat rekaya habitat kupu-kupu dengan melakukan penanaman tanaman sumber pakan larva dengan jenis tanaman alpukat, jeruk bali, dan jeruk nipis. Selain itu, dilakukan penanaman penghasil nektar pula, seperti jarong, pagoda, dan asoka.

Gak hanya penanaman tanaman, PT Vale Indonesia juga menjaga kebersihan kualitas lingkungan hidup konservasi. Mereka bahkan menyediakan ruang terbuka untuk memudahkan kupu-kupu dewasa berkembang biak. Kupu-kupu bidadari pada akhirnya memiliki kesempatan hidup lebih panjang melalui konservasi Taman Tambang – Sawerigading Wallace.

Sadar akan terjadinya perubahan rona alam karena pertambangan, PT Vale Indonesia tak lantas diam saja. Mereka membuat konservasi flora dan fauna demi keberlangsungan hidup keanekaragaman hayati di sekitar areal reklamasi. Kamu juga bisa menjaga lingkungan melalui penanaman tumbuhan, lho. Yang penting, semua #StartsWithMe untuk mewujudkan hal tersebut!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Fernanda Saputra
EditorFernanda Saputra
Follow Us