Apple dan Alibaba Luncurkan EV, CEO Daimler: Persaingan Bakal Ketat

Semakin banyak perusahaan yang melirik industri EV

Jakarta, IDN Times - Kepala eksekutif (CEO) Daimler, Ola Kallenius, mengatakan perusahaan otomotif Jerman itu bisa menghadapi persaingan yang ketat jika raksasa teknologi seperti Google, Apple dan Alibaba memutuskan untuk meluncurkan kendaraan listrik (electronic vehicles/EV) mereka sendiri.

Hal itu disampaikannya di saat semakin banyak isu menyebut bahwa perusahaan-perusahaan itu memiliki rencana untuk segera meluncurkan produk perangkat keras dan perangkat lunak terkait kendaraan listrik.

“Akan ada persaingan yang ketat,” kata Kallenius kepada CNBC, Kamis (15/4/2021).

Baca Juga: Deretan Fakta Menarik Mobil Listrik, Kamu Harus Tahu Loh

1. Transformasi bisnis adalah hal yang wajar

Apple dan Alibaba Luncurkan EV, CEO Daimler: Persaingan Bakal KetatAlibaba (Website/forbes.com/Gilles Sabrie/Bloomberg)

Kallenius lebih lanjut mengatakan bahwa merupakan hal yang wajar jika semakin banyak perusahaan yang bertransformasi dari bisnis awal mereka, seperti halnya Google yang melirik industri mobil listrik.

“Saat sebuah industri mengalami transformasi, menurut saya wajar jika pemain baru melihat industri tersebut,” katanya.

Ia menambahkan bahwa Daimler akan melihat apa yang menjadi tujuan mereknya dan membawanya ke era teknologi berikutnya. Ia juga yakin perusahaan akan dapat memperkokoh posisinya jika berhasil dengan baik.

2. Inovasi Daimler

Apple dan Alibaba Luncurkan EV, CEO Daimler: Persaingan Bakal Ketatdaimler.com

Komentar itu disampaikan saat Mercedes Benz, yang dimiliki oleh Daimler, meluncurkan versi listrik dari sedan mewah S-Class andalannya.

“Ini semacam awal dari era baru,” kata Kallenius, sebelum menambahkan bahwa banyak yang penasaran seputar kendaraan baru tersebut.

Baca Juga: IIMS 2021: Jokowi Minta Pengembangan Mobil Listrik Dipercepat

3. Yakin bakal raup untung

Apple dan Alibaba Luncurkan EV, CEO Daimler: Persaingan Bakal Ketatmercedes-benz.com

Harga untuk sedan mewah itu akan diumumkan pada musim panas ini. Tetapi Kallenius mengatakan Daimler memprediksi perusahaan akan menghasilkan uang dari kendaraan tersebut sejak mulai dijual.

Meski demikian, ia juga mengatakan bahwa teknologi kendaraan listrik masih dalam tahap awal sehingga masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan.

“Ini akan diskalakan dan kami akan memiliki perkembangan teknologi. Saya optimis bahwa kami akan dapat memulihkan margin yang sebelumnya kami miliki,” katanya. Kapitalisasi pasar Daimler telah jatuh menjadi hanya 80 miliar euro saat ini dari sekitar 185 miliar euro pada 1998.

Baca Juga: Sri Mulyani: Mobil Listrik Jadi Keniscayaan, Indonesia Harus Gercep

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya