Rekam Jejak 4 Dirut PT PFN, Terbaru Ifan Seventeen

Baru-baru ini, netizen dan sejumlah sineas Indonesia dibuat heran dan kaget dengan penunjukkan Ifan Seventeen sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Produksi Film Negara (PFN). Pasalnya, selama ini Ifan dikenal sebagai sosok yang berkecimpung di industri musik bukan perfilman.
Beragam tanggapan dan kritik di media sosial mulai dari artis hingga netizen. Mereka menganggap bahwa masih banyak para pelaku industri perfilman Indonesia yang layak memimpin PT PFN.
PT PFN adalah perusahaan yang bergerak di bidang produksi film dan pelayan jasa teknik perfilman dan menjadi satu-satunya BUMN dengan bidang usaha industri kreatif. Sebelum Ifan ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir, beberapa sosok ini pernah menjabat sebagai Dirut PT PFN. Yuk simak rekam jejaknya!
1. Mohamad Abduh Aziz (2016-2019)

Mohamad Abduh Aziz dikenal sebagai pegiat dan kritikus film yang aktif dalam perfilman Indonesia baik sebagai sutradara maupun produser. Ia juga kerap dipercaya menjadi dewan juri di berbagai kompetisi film bergengsi. Sebagai seorang sineas, Abduh lebih banyak berkarya di ranah film dokumenter, film pendek, serta feature yang mengangkat isu sosial dan politik.
Selama menjabat sebagai Dirut PT PFN, Abduh membawa perubahan signifikan. Salah satu pencapaiannya adalah kolaborasi dengan PT Telkom Indonesia dalam memproduksi animasi 3D serial Petualangan Si Unyil (2017) yang merupakan transformasi dari karakter klasik Si Unyil versi boneka.
Selain itu, PFN juga berhasil melahirkan kembali film bioskop Kuambil Lagi Hatiku (2019) yang telah lama vakum memproduksi film selama 26 tahun. Film ini merupakan karya terakhir Abduh sebagai produser. Di tahun yang sama Abduh meninggal dunia akibat serangan jantung.
2. Judith Dipodiputro (2019-2021)

Judith Dipodiputro ditunjuk sebagai Dirut PFN menggantikan posisi yang ditinggalkan Abduh. Sebelum menduduki jabatan tersebut, ia memiliki rekam jejak di perusahaan swasta, multinasional, maupun pemerintah. Judit pernah menjabat Vice President TOTAL E&P Indonésie (2007-2016), sebuah perusahaan raksasa minyak Perancis. Ia juga pernah menjadi Direktur Komersial Bulog (2018-2019) serta dipercaya sebagai Staf Khusus Menteri BUMN (2016-2018).
Pada masa kepemimpinannya di PFN, Judith menghadapi tantangan pandemi Covid-19 yang menghantam industri perfilman. Namun, ia tetap membawa misi PFN untuk bertransformasi menjadi pusat investasi konten dan film yang berdaya saing di pasar global.
Salah satu kebijakan adalah membangun Creative Hub, fasilitas kreatif yang mencakup studio film, peralatan produksi, fasilitas pascaproduksi, hingga sekolah vokasi perfilman. Inisiatif ini diharapkan dapat mendorong ekosistem industri kreatif yang lebih maju dan berkelanjutan.
3. Dwi Heriyanto B (2021-2025)

Dwi Heriyanto B sebelumnya menjabat sebagai Vice President Human Capital Strategic Management di PT Telkom Indonesia dan mengemban sejumlah jabatan penting di anak Perusahaan Telkom. Salah satunya menduduki jabatan Dewan Komisaris di PT PINS Indonesia (2019-2020). Selain itu, ia juga pernah menjadi Direktur Marketing di PT Administrasi Medika (2011-2013).
Pada tahun 2021, Menteri BUMN Erick Thohir mengubah haluan PFN dari rumah produksi menjadi lembaga pembiayaan film. Dari kebijakan tersebut, PFN bekerjasama dengan perusahaan Telkom dalam pengembangan dan pengelolaan kekayaan intelektual film Indonesia.
Di bawah nahkoda Dwi, PFN menggandeng Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan situs web Indonesia Film Facilitation (IFFa), sebuah platform digital yang memudahkan sineas dalam mengurus perizinan dan pemesanan lokasi syuting secara online. Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi produksi film di Indonesia.
4. Ifan Seventeen (2025)

Riefian Fajarsyah atau dikenal dengan Ifan Seventeen merupakan vokalis dari grup band Seventeen sejak 2006. Sejumlah lagu hits mereka, seperti Lelaki Hebat, Jaga Selalu Hatimu, dan Hal Terindah, pernah merajai industri musik Indonesia.
Dalam dunia perfilman Ifan pernah muncul pertama kali di film di Sukep: The Movie (2019) dan film dokumenter Kemarin (2020), sebagai penghormatan untuk tiga personel Seventeen Bani, Herman, dan Andi yang tewas akibat tsunami Tanjung Lesung pada 2018. Penyanyi 41 tahun ini juga pernah mencoba peruntungan di dunia politik. Ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR Pemilu 2014 dan 2019. Namun, keduanya belum membuahkan hasil.
Pada Maret 2025, Menteri BUMN Erick Thohir menunjuk Ifan sebagai Dirut PT PFN. Keputusan ini menimbulkan beragam reaksi dari publik dan pelaku industri film, mengingat latar belakang Ifan lebih dominan di dunia musik dibandingkan perfilman. Meski menuai keraguan dari berbagai pihak, Ifan diharapkan dapat membawa inovasi dan perubahan positif bagi PFN serta memajukan industri film Indonesia.