Rekam Jejak Sri Mulyani, Laris Jadi Menkeu dari Era SBY hingga Prabowo

- Sri Mulyani kembali diangkat menjadi Menteri Keuangan oleh Presiden Prabowo Subianto.
- Dia telah menjabat sebagai Menteri Keuangan sejak 2005, dengan beberapa kali meninggalkan jabatannya untuk tugas internasional.
Jakarta, IDN Times - Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati kembali menjadi Menteri Keuangan (Menkeu). Namanya diumumkan masuk jajaran Kabinet Merah Putih bersama menteri lainnya oleh Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka, Minggu (20/10/2024) malam dan dilantik hari ini, Senin (21/10) .
Dia sebelumnya menjadi salah satu sosok yang hadir di Kertanegara IV, kediaman presiden terpilih Prabowo Subianto pada Senin (14/10) malam. Sri Mulyani mengatakan, kedatangannya memenuhi panggilan Prabowo yang memintanya kembali memimpin Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
"Untuk pembentukan kabinet, beliau meminta saya untuk menjadi Menteri Keuangan," kata Sri Mulyani.
Dia juga kembali diminta untuk memperkuat posisi Kemenkeu dan keuangan negara selama lima tahun ke depan.
"Saya dengan pak Prabowo beberapa kali breafing keuangan negara dan APBN," ujarnya.
Berikut ini rekam jejak Sri Mulyani seperti dikutip dari situs Kemenkeu.
1. Pertama gabung ke kabinet pada 2004

Perempuan kelahiran Tanjung Karang, Lampung tersebut mendapatkan penugasan pertama di kabinet sebagai Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) pada 21 Oktober 2004.
Selanjutnya, pada 5 Desember 2005, Sri Mulyani dilantik menjadi Menteri Keuangan. Selama menjadi Menteri Keuangan, Sri Mulyani banyak menorehkan prestasi seperti menstabilkan ekonomi makro, mempertahankan kebijakan fiskal yang prudent, menurunkan biaya pinjaman, dan mengelola utang serta memberi kepercayaan pada investor.
Pada 2008, dia menjabat Pelaksana Tugas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian setelah Menko Perekonomian, Boediono dilantik sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI). Setelah SBY kembali jadi presiden RI periode kedua pada 2009, Sri Mulyani tetap pada posisinya sebagai bendahara negara.
Namun pada 1 Juni 2010, Sri Mulyani meninggalkan jabatannya dan menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia.
2. Dua kali dipilih jadi Menkeu oleh Presiden Joko "Jokowi" Widodo

Selang 6 tahun kemudian, Presiden Joko "Jokowi" Widodo memintanya kembali ke tanah. air. Pada 27 Juli 2016, Sri Mulyani dilantik Jokowi menjadi Menteri Keuangan kembali dalam Kabinet Kerja.
Kemudian, pada 23 Oktober 2019, Sri Mulyani terpilih kembali untuk menjabat sebagai Menteri Keuangan pada periode kedua pemerintahan Jokowi. Jabatan ini adalah jabatan menkeu keempat kalinya bagi Sri Mulyani pada kabinet yang berbeda.
3. Prestasi Sri Mulyani sebagai Menkeu

Reformasi Kemenkeu dinahkodainya dengan baik sehingga banyak terjadi perubahan fundamental di Kemenkeu. Dia pun dinobatkan sebagai Menkeu terbaik Asia 2006 oleh Emerging Markets Forum pada 18 September 2006 di IMF-World Bank Group Annual Meetings di Singapura.
Dia juga terpilih sebagai perempuan paling berpengaruh ke-23 di dunia versi majalah Forbes tahun 2008 serta perempuang paling berpengaruh ke-2 di Indonesia versi majalah Globe Asia Oktober 2007. Sri Mulyani juga menjadi Menteri Keuangan terbaik untuk 2006 oleh majalah Euromoney.
Pada Februari 2018, Sri Mulyani terpilih kembali menjadi Best Minister in the World pada World Government Summit di Dubai. Masih pada tahun yang sama di Oktober 2018, Global Markets memilihnya menjadi Finance Minister of the Year - East Asia Pacific.
Gelar tersebut diberikan saat berlangsungnya IMF-World Bank Group Annual Meetings di Bali. Pada 2019, Sri Mulyani kembali dinobatkan sebagai menteri keuangan terbaik di Asia Pasifik versi majalah keuangan FinanceAsia. Penghargaan ini diperoleh tiga tahun berturut-turut setelah sebelumnya diperoleh pada 2017 dan 2018.
Pada Oktober 2020, Global Markets memilihnya menjadi Finance Minister of the Year - East Asia Pacific sebagai penghargaan atas upaya penanganan pandemik COVID-19 di Indonesia.