Pemprov Banten Dorong 8 Kabupaten/Kota Pindahkan RKUD ke Bank Banten

Bentuk dukungan terhadap BPD

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Provinsi Banten mendorong delapan Kabupaten dan Kota di Provinsi Banten untuk bisa memindahkan penyimpanan Rekening Kas Umum Daerah (RKUD)-nya ke Bank Banten.

Gubernur Banten, Al Muktabar, mengatakan bahwa hal tersebut perlu dilakukan dalam upaya memberikan dukungan terhadap Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang dimiliki bersama. 

"Saya berharap betul kepada Bapak dan Ibu Bupati dan Walikota, dengan segala kewenangan yang mereka miliki dengan didasarkan pada keyakinan bahwasannya Bank Banten bisa menjadi bagian dari instrumen pembangunan di daerahnya masing-masing," kata Muktabar, Rabu (18/5/2022).

1. Dorong pihak swasta punya rekening di Bank Banten

Pemprov Banten Dorong 8 Kabupaten/Kota Pindahkan RKUD ke Bank BantenGubernur Banten, Al Muktabar. (Dok. Bank Banten)

Muktabar melanjutkan, jika Bank Banten sudah menjadi RKUD seluruh Kabupaten dan Kota, termasuk Pemprov Banten yang saat ini sudah menggunakan bank daerah tersebut sebagai bank RKUD. Menurutnya, potensi pengelolaan keuangannya cukup besar. 

"Ada sekitar Rp50 triliun dana yang akan dikelola oleh Bank Banten. Sehingga dari besaran dana yang dikelola itu, bisa menjadikan Bank Banten sebagai tuan rumah di rumahnya sendiri," ujarnya. 

Selain itu, ia juga mendorong pihak swasta dan seluruh industri yang ada di Provinsi Banten agar mempunyai akun atau rekening Bank Banten. Rekening itu tentunya juga digunakan secara maksimal baik sebagai penyimpanan uang atau dalam bentuk pendanaan lainnya. 

"Kalau itu sudah masuk, line money market agenda kerja keuangan Bank Banten sudah bisa bergerak dengan optimal," ungkapnya.

Muktabar menambahkn, hal itu bisa terwujud dengan basis kondisi Bank Banten yang telah memenuhi level kesiapan likuiditas sebagaimana yang sudah dijelaskan dalam berbagai aturan. 

"Bank Banten sudah layak digunakan sebagai Bank penyimpan RKUD. Karena walau bagaimanapun, Bank Banten merupakan BPD kebanggaan kita bersama," tambahnya. 

Baca Juga: Pemprov Banten Simpan Kas Daerah Rp12,7 Triliun di Bank Banten

2. Dinyatakan sehat oleh OJK

Pemprov Banten Dorong 8 Kabupaten/Kota Pindahkan RKUD ke Bank BantenAcara Pengukuhan Direksi dan Dewan Komisaris Bank Banten. (Dok. Bank Banten)

Sebelumnya, kondisi perusahaan Bank Banten dinyatakan sehat oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK pun berharap Kabupaten/Kota bisa segera membuka rekening RKUD di Bank Banten.

Direktur Bisnis, sekaligus Plt. Direktur Utama Bank Banten, Cendria Tj. Tasdik, mengungkapkan rasa optimisnya dalam menyambut tahun ini usai melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPST) beberapa hari lalu. 

“Hal itu mengaca pada hasil kinerja 2021, di mana perseroan berhasil melaluinya dengan baik dan menunjukkan ketangguhan segenap nasabah Bank Banten dalam fase akselerasi pertumbuhan ini," katanya. 

Ia pun mengatakan, jajaran direksi sangat menghargai kepercayaan dan keyakinan para pemegang saham, khususnya Pemerintah Provinsi Banten dan PT Banten Global Development, serta pemegang saham publik.

"Kami berterima kasih atas pengawasan, dukungan dan arahan segenap Dewan Komisaris,” ujarnya.

3. Cetak kinerja yang lebih baik dibandingkan 2020

Pemprov Banten Dorong 8 Kabupaten/Kota Pindahkan RKUD ke Bank BantenHumas Bank Banten

Meskipun belum mencatat laba, namun pada 2021 Bank Banten mencetak kinerja yang lebih baik dibandingkan 2020. Pada 31 Desember 2021, aset meningkat secara signifikan sebesar 65,7 persen ke angka Rp8,85 triliun, dari Rp5,34 triliun pada 31 Desember 2020.

Hal ini didorong oleh Dana Pihak Ketiga (DPK) yang meningkat secara signifikan sebesar 79,8 persen ke angka Rp4,64 triliun, dari Rp2,58 triliun pada 31 Desember 2020. 

"Demikian pula, pendapatan operasional selain bunga naik 45,8 persen secara YoY menjadi Rp41,85 miliar dari Rp28,7 miliar," jelas Cendria.

Di sisi biaya, perseroan juga melakukan efisensi operasional sehingga berhasil menekan beban bunga menjadi Rp241 miliar, turun 27.7 persen dibandingkan Desember 2020.

Bank Banten menutup 2021 dengan kredit di angka Rp3,89 triliun dan total ekuitas mencapai Rp1,89 triliun. Perseroan pun masih membukukan rugi bersih periode berjalan sebesar Rp265,18 miliar.

"Rugi tersebut berhasil ditekan lebih baik 20,88 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp308,16 miliar," tuturnya. 

Hal ini dicapai di antaranya dengan mendongkrak pendapatan sepanjang 2021, di mana pendapatan bunga bersih tumbuh 90 persen secara tahunan (YoY) menjadi sebesar Rp67,02 miliar dari Rp35,23 miliar. (WEB)

Baca Juga: Akhir Mei, Pemprov Banten Kembalikan Kas Daerah ke Bank Banten

Topik:

  • Ridho Fauzan

Berita Terkini Lainnya