- Bath Thailand melemah 0,09 persen
- Ringgit Malaysia menguat 0,02 persen
- Yuan China melemah 0,01 persen
- Rupee India menguat 0,09 persen
- Pesso Filipina melemah 0,06 persen
- Won Korea menguat 0,21 persen
- Dolar Taiwan melemah 0,05 persen
- Dolar Singapura melemah 0,05 persen
Rupiah Berbalik Menguat di Level Rp16.627 per Dolar AS

- Mata uang di Asia bergerak variatif, termasuk rupiah
- Rupiah akan menguat karena data penjualan rumah di AS turun
- Penguatan rupiah diprediksi terbatas menjelang rilis data inflasi AS
1. Mata uang di Asia bergerak variatif
Daftar mata uang di Asia bergerak variatif dengan rincian
2. Rupiah akan menguat karena data penjualan rumah di AS turun
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengatakan nilai tukar rupiah diperkirakan menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, setelah mata uang AS melemah menyusul rilis data penjualan rumah di AS lebih rendah dari perkiraan.
Data ekonomi terbaru menunjukkan penjualan rumah baru di AS mengalami penurunan, menandakan adanya pelemahan pada sektor properti akibat suku bunga yang masih tinggi. Kondisi ini menekan indeks dolar dan memberikan ruang bagi penguatan mata uang pasar berkembang, termasuk rupiah.
3. Penguatan rupiah diprediksi terbatas
Namun, penguatan rupiah diperkirakan akan terbatas, seiring sikap hati-hati investor (wait and see) menjelang rilis data inflasi AS yang dijadwalkan keluar malam ini. Data tersebut sempat tertunda beberapa pekan dan dipandang penting dalam menentukan arah kebijakan suku bunga The Federal Reserve ke depan.
"Dengan berbagai perkembangan, rupiah akan bergerak dalam kisaran Rp16.550–Rp16.650 per dolar AS hari ini," kata Lukman.

















