Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Dibuka Melemah ke Rp16.615 per Dolar AS, Ini Sebabnya

Kurs rupiah terhadap dolar (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Kurs rupiah terhadap dolar (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot dibuka melemah pada awal perdagangan Rabu (8/10/2025) dibuka pada level Rp16.615 per dolar Amerika Serikat.

Berdasarkan data Bloomberg, laju rupiah melemah 54 poin atau 0,13 persen dibandingkan penutupan kemarin.

1. Rincian pergerakan mata uang di Asia pagi ini bergerak variatif

Daftar mata uang di Asia yang mengalami pergerakan variatif

  • Bath Thailand melemah 0,02 persen
  • Ringgit Malaysia melemah 0,21 persen
  • Pesso Filipina melemah 0,06 persen
  • Won Korea melemah 0,45 persen
  • Dolar Taiwan melemah 0,16 persen
  • Yen Jepang melemah 0,43 persen
  • Rupee India menguat 0,01 persen
  • Yuan China menguat 0,01 persen

2. Rupiah masih akan lanjutkan pelemahan

Analis mata uang Doo Financial Futures, Lukman Leong memproyeksi nilai tukar rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS, yang terus menunjukkan penguatan setelah pernyataan hawkish dari pejabat Federal Reserve (The Fed).

"Presiden Kansas City Fed, Jeff Schmid, dalam pidatonya menyebut The Fed perlu terus menekan inflasi yang tetap tinggi, sementara Presiden Fed Minneapolis, Nel Kashkari, menegaskan bahwa pemotongan suku bunga yang terlalu agresif berisiko memicu inflasi," tegasnya.

Pernyataan ini menambah kekhawatiran pasar tentang kemungkinan kebijakan moneter yang lebih ketat dari The Fed. Dengan demikian, rupoah diprediksi akan bergerak melemah pada kisaran Rp16.500 hingga Rp16,650 per dolar AS.

3. Data penurunan cadangan devisa September beri sentimen ke pelemahan rupiah

Lukman menyebut penurunan cadangan devisa (Cadev) Indonesia pada bulan September, yang kini tercatat sebesar Rp2.423 triliun atau sekitar 148,7 miliar dolar AS, turut memberikan sentimen negatif terhadap rupiah. Penurunan ini menjadikan posisi cadangan devisa Indonesia pada September sebagai yang terendah sejak Juli 2024.

"Penurunan cadangan devisa ini berimbas negatif terhadap rupiah, karena menunjukkan adanya tekanan lebih lanjut pada stabilitas ekonomi domestik," kata Lukman.

Penurunan cadangan devisa ini sebagian besar disebabkan oleh langkah intervensi Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas rupiah, yang umumnya melibatkan penjualan dolar AS untuk menopang mata uang domestik. Meskipun demikian, langkah intervensi ini memberikan dampak pada penurunan cadangan devisa.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Anata Siregar
EditorAnata Siregar
Follow Us

Latest in Business

See More

Daftar Saham Teraktif dari Sisi Volume Pagi Ini, 8 Oktober 2025

08 Okt 2025, 10:30 WIBBusiness