Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Lesu di Awal Pekan, Melemah ke Rp16.583 per Dolar AS

ilustrasi rupiah melemah (IDN TImes/Aditya Pratama)
ilustrasi rupiah melemah (IDN TImes/Aditya Pratama)
Intinya sih...
  • Sentimen dari AS dan kebijakan suku bunga
  • Ketegangan geopolitik global ikut memberi tekanan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah terpantau mengalami pelemahan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada penutupan perdagangan awal pekan, Senin (6/10/2025).

Berdasarkan data dari Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp16.583 per dolar AS, melemah 20 poin atau 0,12 persen dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp16.563 per dolar AS.

1. Sentimen dari AS dan kebijakan suku bunga

Salah satu faktor utama yang menekan rupiah, datang dari AS. Pengamat pasar uang Ibrahim Assuaibi mengatakan, pasar keuangan global semakin yakin bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed) akan kembali mengambil langkah pelonggaran moneter.

Ibrahim mengatakan para pelaku pasar kini melihat peluang lebih dari 99 persen bagi The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) atau 0,25 persen pada akhir Oktober.

"Pasar semakin yakin bahwa Federal Reserve akan kembali memangkas suku bunga pada bulan Oktober," kata dia.

Selain itu, dia juga menyoroti kebuntuan politik di AS. Ibrahim menyebutkan para Senator AS telah gagal untuk keempat kalinya meloloskan proposal anggaran belanja negara.

Kegagalan itu memperpanjang penutupan sebagian layanan pemerintahan (government shutdown) hingga pekan depan yang pada akhirnya menciptakan ketidakpastian di pasar dan menunda rilis data-data ekonomi penting dari AS.

2. Ketegangan geopolitik global ikut memberi tekanan

Ketegangan geopolitik global juga tetap menjadi fokus utama para pelaku pasar. Ibrahim merujuk pada pernyataan Presiden AS Donald Trump yang mengatakan telah berlangsung diskusi yang sangat positif dengan pihak Hamas.

Sebagai tindak lanjut, tim teknis dijadwalkan bertemu di Mesir untuk mendorong perundingan damai di Gaza.

"Delegasi dari Israel dan Hamas diperkirakan akan tiba di Sharm el-Sheikh untuk negosiasi tidak langsung yang berfokus pada penyanderaan, penarikan pasukan, dan tata kelola pemerintahan di masa mendatang," ujar dia.

Sementara itu, konflik di Eropa Timur juga memanas. Ibrahim memaparkan Ukraina terus mengintensifkan serangannya terhadap fasilitas energi Rusia. Salah satu target terbaru adalah kilang minyak Kirishi yang merupakan salah satu fasilitas pengolahan minyak terbesar di Rusia.

Serangan tersebut terjadi tidak lama setelah para menteri keuangan dari negara-negara G7 sepakat untuk meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Rusia.

3. Proyeksi pergerakan rupiah di perdagangan Selasa

Ibrahim memaparkan, mata uang rupiah ditutup melemah 20 poin. Menurut dia, level pelemahan tersebut sebenarnya lebih baik, karena di sepanjang sesi perdagangan rupiah sempat tertekan hingga 45 poin.

Untuk perdagangan Selasa (7/10/2025), Ibrahim memperkirakan rupiah berpotensi kembali ditutup melemah dengan rentang pergerakan di antara Rp16.580 hingga Rp16.530 per dolar AS.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deti Mega Purnamasari
EditorDeti Mega Purnamasari
Follow Us

Latest in Business

See More

INDEF: Diskon 50 Persen Tarif Listrik Bisa Dorong Daya Beli Masyarakat

06 Okt 2025, 17:02 WIBBusiness