Rupiah Makin Melemah, Kini Rp16.837 per Dolar AS

- Rupiah ditutup melemah di level Rp16.837 per dolar AS.
- Beberapa mata uang di Asia ikut melemah terhadap dolar AS, termasuk Ringgit Malaysia, Yuan China, dan Dolar Hongkong.
- Kekhawatiran pasar terhadap eskalasi perang tarif global membuat nilai tukar rupiah masih berpotensi melemah.
Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar atau kurs rupiah ditutup melemah pada akhir perdagangan, Rabu (16/4/2025) di level Rp16.837 per dolar AS.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah tercatat melemah 10,50 poin atau 0,06 persen dibandingkan penutupan perdagangan sebelumnya di posisi Rp16.872 per dolar AS.
1. Sejumlah mata uang melemah
Lebih rinci, rupiah melemah sendirian karena sejumlah mata uang di kawasan Asia ikut melemah terhadap dolar AS, beberapa di antaranya:
- Ringgit Malaysia melemah 0,10 persen
- Yuan China melemah 0,11 persen
- Dolar Hongkong melemah 0,01 persen
2. Rupiah melemah karena kekhawatiran pasar terkait meningkatnya perang tarif
Pengamat pasar uang, Ariston Tjendra mengatakan jika nilai tukar rupiah terhadap dolar AS melemah di tengah kekhawatiran pasar terhadap eskalasi perang tarif global.
Meskipun Presiden AS Donald Trump telah mengumumkan relaksasi tarif untuk sejumlah negara, langkah tersebut belum cukup meredakan kecemasan investor.
"Pembalasan tarif dari China dan negara lain ke AS masih menjadi kekhawatiran pasar. Perang tarif bisa menimbulkan pelambatan ekonomi;" beber dia menjelaskan.
3. Perang tarif masih beri sentimen pelemahan rupiah
Ariston menilai secara teknikal, rupiah diperkirakan masih berpotensi melemah karena sentiment perang tarif.
Apalagi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dan sejumlah menteri kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto akan melakukan negosiasi terkait tarif dagang pada 16-23 April 2024. Hasil dari negosiasi ini pun ditunggu oleh pasar.