Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rupiah Melemah ke Level Rp16.308,5 per Dolar AS

ilustrasi uang dolar Amerika (IDN Times/Mela Hapsari)
ilustrasi uang dolar Amerika (IDN Times/Mela Hapsari)

Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot melemah di awal perdagangan Rabu (15/1/2024) di level Rp16.308,5 per dolar Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data bloomberg, rupiah melemah 0,24 persen atau 38,50 poin dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya yang berada di Rp16.270 per dolar AS. 

1. Mayoritas mata uang di Asia melemah

Pergerakan rupiah sejalan dengan mayoritas mata uang di Asia dan hingga pukul 09.00 WIB, baht Thailand menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah anjlok 0,27 persen.

Selanjutnya, peso Filipina yang tertekan 0,11 persen dan dolar Singapura yang terdepresiasi 0,15 persen. Disusul, won Korea Selatan koreksi 0,06 persen. 

Berikutnya, dolar Hongkong turun 0,01 persen dan yuan China terlihat melemah tipis 0,01 persen. 

 

2. Data inflasi produsen AS beri tekanan pada dolar

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra menjelaskan, indeks dolar AS bergerak lebih rendah pagi ini dibandingkan pagi kemarin 109.23 vs 109.63.

Tekanan terhadap dolar AS datang dari data inflasi produsen AS bulan Desember semalam yang dirilis di bawah ekspektasi pasar, untuk yang month to month, naik 0,2 persen vs 0,4 persen.

"Pasar masih menantikan data inflasi konsumen AS yang akan dirilis malam ini," tegasnya.

3. Ada ancaman perang dagang dan perlambatan ekonomi China

Namun di sisi lain, ada juga, ancaman perang dagang, pelambatan ekonomi China, masih membebani aset-aset berisiko termasuk rupiah.

Melihat pergerakan rupiah belakangan ini dan potensi ancaman perang dagang

"BI mungkin tidak akan menurunkan suku bunga nya pada RDG hari ini. Dan mungkin tidak banyak mempengaruhi rupiah," ungkapnya.

Dengan demikian, potensi pelemahan hari ini masih ke arah Rp16.300-Rp16.310 per dolar AS dengan potensi support di kisaran Rp16.200 per dolar AS. 

Share
Topics
Editorial Team
Dwi Agustiar
EditorDwi Agustiar
Follow Us