Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Presiden Prabowo Revisi RKP 2025 untuk Pertumbuhan Ekonomi dan Rupiah

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (Arief Rahmat)
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (Arief Rahmat)
Intinya sih...
  • RKP baru menetapkan target pertumbuhan ekonomi jadi 5,3 persen
  • Inflasi dijaga stabil dan target rupiah dipatok melebar
  • Menuju Indonesia Emas 2045 maka fondasi ekonomi diperkuat
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times – Presiden Prabowo Subianto resmi merevisi Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2025 melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 79 Tahun 2025.

Revisi ini mencerminkan penyesuaian terhadap situasi ekonomi global dan nasional, terutama terkait asumsi-asumsi makroekonomi yang menjadi landasan utama dalam penyusunan kebijakan fiskal, pengalokasian APBN, serta perencanaan pembangunan nasional.

Perpres tersebut ditandatangani pada 30 Juni 2025 dan diundangkan pada hari yang sama. Dokumen ini kini menjadi rujukan resmi dalam pelaksanaan program-program pemerintah sepanjang 2025.

1. RKP baru menetapkan target pertumbuhan ekonomi jadi 5,3 persen

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

RKP sebelumnya, yang tertuang dalam Perpres Nomor 109 Tahun 2024 dan disusun pada masa pemerintahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo, menetapkan target pertumbuhan ekonomi nasional dalam rentang 5,3–5,6 persen.

Asumsi inflasi ditetapkan pada level 2,5 persen ±1 persen, sedangkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS diasumsikan berada di kisaran Rp15.300–Rp15.900 per dolar AS.

Namun, dalam RKP terbaru yang telah direvisi, sejumlah asumsi makroekonomi mengalami penyesuaian. Pertumbuhan ekonomi kini ditetapkan lebih konservatif, yaitu tepat di angka 5,3 persen.

“Pertumbuhan ekonomi 5,3 persen ditopang oleh stabilitas ekonomi makro yang terus diupayakan melalui (kepastian) indikator makro fiskal tetap berkinerja baik. Hal ini penting untuk menjamin keberlanjutan pembangunan dalam jangka menengah dan panjang,” ungkap dokumen RKP.

2. Inflasi dijaga stabil dan target rupiah dipatok melebar

Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)
Ilustrasi nilai tukar rupiah terhadap dolar AS (ANTARA FOTO/ Sigid Kurniawan)

Dalam RKP terbaru, laju inflasi tetap dijaga pada level 2,5 persen ±1 persen, guna memastikan stabilitas harga barang dan jasa agar daya beli masyarakat tetap terjaga.

Sementara itu, nilai tukar rupiah direvisi menjadi lebih melebar, yakni di kisaran Rp16.000–Rp16.900 per dolar AS, sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi fluktuasi nilai tukar akibat tekanan eksternal.

“Pada tahun 2025, kebijakan moneter diarahkan untuk menjaga stabilitas harga melalui pengendalian inflasi dan nilai tukar di tengah masih tingginya ketidakpastian ekonomi global,” tegas dokumen tersebut.

3. Menuju Indonesia Emas 2045 maka fondasi ekonomi diperkuat

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)
Ilustrasi pertumbuhan ekonomi (IDN Times/Arief Rahmat)

Tingkat pertumbuhan ekonomi tahun 2025 diproyeksikan dapat meningkatkan Gross National Income (GNI) per kapita (Atlas Method) menjadi 5.410 dolar AS atau sekitar Rp88,18 juta (kurs Rp16.300 per dolar AS). Capaian ini memungkinkan Indonesia tetap berada pada kategori upper-middle income countries pada tahun tersebut, sekaligus menjadi fondasi awal menuju pencapaian Visi Indonesia Emas 2045.

Sebagai tahapan awal dalam pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025–2045 dan penjabaran tahun pertama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025–2029, estafet pembangunan perlu dilakukan secara akseleratif untuk menjaga kesinambungan kemajuan bangsa Indonesia.

Oleh karena itu, dalam RKP Tahun 2025 telah disusun 83 Kegiatan Prioritas Utama, termasuk di antaranya delapan Program Hasil Terbaik Cepat, yang dirancang untuk menghasilkan output signifikan dalam mencapai sasaran pembangunan nasional.

Share
Topics
Editorial Team
Sunariyah Sunariyah
EditorSunariyah Sunariyah
Follow Us

Latest in Business

See More

OpenAI dan Amazon Teken Kontrak Rp633 Triliun Manfaatkan Layanan Cloud

04 Nov 2025, 20:30 WIBBusiness