Rupiah Menguat Usai Dolar AS Ditekan Isu Defisit dan Tarif Trump

- Rupiah menguat terhadap dolar AS ke level Rp16.199,50.
- Pelemahan dolar AS dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap defisit fiskal AS.
Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dalam penutupan perdagangan Selasa (1/7/2025) sore. Rupiah ditutup pada level Rp16.199,50 per dolar AS.
Mengutip data Bloomberg, rupiah menguat 38,50 poin atau 0,24 persen dibanding posisi penutupan hari sebelumnya pada Rp16.238. Penguatan rupiah terjadi setelah dibuka di level Rp16.184,50 per dolar AS.
Sepanjang hari ini, mata uang Garuda bergerak dalam rentang Rp16.164,50 hingga Rp16.213,00 per dolar AS.
1. RUU pajak AS picu kekhawatiran pasar
Pengamat pasar uang, Ibrahim Assuaibi menjelaskan pelemahan dolar AS dipicu oleh kekhawatiran investor terhadap defisit fiskal AS. Hal ini menyusul disahkannya secara prosedural RUU “One Big Beautiful Bill” oleh Senat AS.
RUU tersebut mencakup pemangkasan besar-besaran pajak yang dibiayai dengan pemotongan program Medicaid dan subsidi energi hijau. RUU itu dinilai berpotensi memperlebar defisit fiskal AS hingga 3,8 triliun dolar AS.
"Oleh karena itu investor khawatir bahwa pemotongan pajak yang agresif, yang dipasangkan dengan pengurangan belanja pemerintah, dapat mengikis disiplin fiskal dan memicu inflasi jangka panjang," ujarnya.
Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump kembali menyampaikan kritik terhadap Jepang terkait praktik impor beras. Dia bahkan mengisyaratkan potensi penghentian pembicaraan dagang dengan Tokyo.
Secara terpisah, Menteri Keuangan AS Scott Bessent memperingatkan kemungkinan pemberlakuan tarif tambahan untuk negara-negara mitra dagang, termasuk Jepang dan India, masing-masing lebih dari 20 persen.
2. Pasar tunggu isyarat dari Ketua The Fed
Fokus pelaku pasar saat ini tertuju pada pidato Ketua Federal Reserve Jerome Powell dalam sebuah acara yang digelar Bank Sentral Eropa (ECB). Pasar menanti petunjuk dari Powell mengenai kemungkinan waktu dimulainya pemangkasan suku bunga acuan oleh bank sentral AS.
"Pasar akan menganalisis dengan saksama untuk mendapatkan petunjuk tentang kapan Fed akan mulai memangkas suku bunga," paparnya.
3. Rupiah berpeluang menguat lagi pada Rabu
Untuk perdagangan Rabu (2/7), Ibrahim memperkirakan rupiah bergerak fluktuatif namun tetap dalam tren penguatan dengan rentang pergerakan di kisaran Rp16.130 hingga Rp16.190 per dolar AS.
Sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) rupiah masih menunjukkan tren negatif dengan melemah 0,42 persen. Dalam rentang 52 minggu terakhir, rupiah telah bergerak antara Rp15.060 hingga Rp17.224 per dolar AS.