- Ringgit Malaysia melemah 0,25 persen
- Bath Thailand melemah 0,43 persen
- Yuan China melemah 0,07 persen
- Rupee India menguat 0,24 persen
- Pesso Filipina melemah 0,19 persen
- Won Korea melemah 0,29 persen
- Dolar Singapura melemah 0,15 persen
Rupiah Tak Berdaya Lawan Dolar AS, Ditutup pada Level Rp16.653

- Mata uang di Asia bergerak variatif, termasuk Rupiah
- Rupiah masih memiliki potensi untuk menguat
- Tekanan terhadap dolar AS meningkat, memberi ruang bagi mata uang negara berkembang untuk menguat
Jakarta, IDN Times - Pergerakan nilai tukar atau kurs rupiah ditutup melemah pada akhir perdagangan, Kamis (4/12/2024) sore. Rupiah melemah ke level Rp16.653 per dolar Amerika Serikat (AS).
Berdasarkan data Bloomberg, mata uang Garuda tercatat melemah 25 poin atau 0,15 persen dibandingkan penutupan perdagangan hari sebelumnya.
1. Mata uang di Asia bergerak variatif
Lebih rinci, mata uang di Asia bergerak variatif, dengan rincian:
2. Rupiah masih ada potensi menguat
Pengamat pasar uang, Lukman Leong mengatakan, rupiah masih berpotensi menguat pada seiring melemahnya dolar AS setelah rilis data tenaga kerja ADP menunjukkan penurunan signifikan.
Laporan terbaru tersebut mencatat, ekonomi AS kehilangan sekitar 32 ribu pekerjaan pada bulan lalu, jauh di bawah ekspektasi pasar dan mengindikasikan pelemahan kondisi pasar tenaga kerja.
3. Tekanan dolar AS meningkat
Lukman menjelaskan, tekanan terhadap dolar AS meningkat karena data tersebut memperkuat spekulasi, Federal Reserve (the Fed) dapat mengambil sikap kebijakan yang lebih dovish dalam beberapa bulan ke depan. Sentimen ini memberi ruang bagi mata uang negara berkembang, termasuk rupiah, untuk menguat.
Dengan kondisi tersebut, dia sebelumnya memperkirakan rupiah pada perdagangan hari ini bergerak dalam kisaran Rp16.550–16.650 per dolar AS.



















