Rupiah Tertekan Usai BI Pangkas Bunga Acuan

Jakarta, IDN Times - Nilai tukar atau kurs rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan Kamis (16/1/2025) sore.
Berdasarkan data Bloomberg, nilai tukar rupiah menyentuh level Rp16.378 per dolar AS, turun 52,50 poin atau 0,32 persen pada pukul 09.08 WIB dibandingkan penutupan sebelumnya.
1. Pelemahan rupiah diperkirakan cenderung terbatas
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong memperkirakan rupiah masih akan tertekan terhadap dolar AS akibat dampak pemangkasan suku bunga oleh Bank Indonesia (BI).
"Rupiah diperkirakan masih tertekan terhadap dolar AS paska pemangkasan suku bunga oleh BI, walau demikian, perlemahan akan terbatas," ujarnya.
Pelemahan rupiah diprediksi terbatas karena dolar AS juga mengalami tekanan setelah rilis data inflasi konsumen di Amerika Serikat yang lebih rendah dari perkiraan.
2. BI pangkas suku bunga usai ditahan sejak September
Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk menurunkan suku bunga acuan atau BI-Rate sebesar 25 basis poin (bps) ke level 5,75 persen dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI 14-15 Januari 2025.
Bukan hanya suku bunga acuan, suku bunga deposit facility juga diturunkan ke level 5,00 persen, dan suku bunga lending facility dipertahankan pada level 6,5 persen.
"Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada 14 dan 15 Januari 2025 memutuskan untuk tetap menurunkan BI Rate sebesar 25 basis poin menjadi 5,75 persen," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers RDG BI, Rabu (15/1/2025).
Penurunan suku bunga acuan ini merupakan yang pertama sejak September 2024 dari posisinya di level 6 persen.
3. Rupiah diproyeksikan tembus Rp16.375 per dolar AS
Lukman memproyeksikan nilai tukar mata uang Garuda akan bergerak dalam rentang Rp16.250 hingga Rp16.375 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.