Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Saham BYD Melesat Usai Perkenalkan Teknologi Isi Daya 5 Menit

Perusahaan BYD di Kota Vincent, Perth, Australia Barat.(commons.wikimedia.org/-wuppertaler)
Perusahaan BYD di Kota Vincent, Perth, Australia Barat.(commons.wikimedia.org/-wuppertaler)

Saham BYD melesat pada Selasa (18/3/2025) setelah perusahaan mengumumkan teknologi terbaru yang diklaim mampu mengisi daya kendaraan listrik (EV) dalam waktu lima menit. Saham BYD (BYDDY) yang terdaftar di Hong Kong naik lebih dari 6 persen di awal perdagangan, mencapai titik tertinggi dalam 52 minggu terakhir. Hingga sesi siang, saham BYD masih menguat sekitar 4,2 persen, dengan kenaikan lebih dari 50 persen sejak awal tahun.

Di pasar domestik, harga saham BYD yang terdaftar di Shenzhen sempat naik lebih dari 2 persen sebelum terkoreksi sebagian. Lonjakan ini terjadi setelah BYD memperkenalkan teknologi Super e-Platform, yang disebut mampu mencapai kecepatan pengisian daya puncak hingga 1.000 kilowatt. Dengan teknologi ini, kendaraan dapat menempuh jarak 400 kilometer hanya dengan lima menit pengisian daya.

1. Teknologi baru BYD menantang Tesla dan pesaing lainnya

BYD mengklaim bahwa teknologi Super e-Platform merupakan terobosan besar dalam industri EV, melampaui teknologi pengisian cepat milik Tesla (TSLA) dan produsen lain. Saat ini, supercharger Tesla hanya mampu mengisi daya hingga 500 kilowatt dan menambah jangkauan sekitar 270 kilometer dalam 15 menit. Sementara itu, Mercedes-Benz menyebut model CLA listriknya dapat mengisi daya hingga 325 kilometer dalam 10 menit.

Wang Chuanfu, Chairman dan Presiden BYD, mengatakan bahwa kecepatan pengisian daya menjadi solusi utama bagi pengguna EV yang masih dihantui range anxiety.

“Solusi terbaik adalah membuat pengisian daya secepat mengisi bensin,” ujar Wang dalam acara peluncuran, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (18/3/2025).

Namun, klaim BYD ini belum dapat diverifikasi secara independen oleh CNBC Internasional. Meskipun begitu, banyak analis menilai bahwa inovasi ini bisa meningkatkan daya saing BYD di pasar global.

2. BYD bangun ribuan stasiun pengisian cepat di China

ilustrasi pengisian daya kendaraan listrik (pexels.com/Kindel Media)
ilustrasi pengisian daya kendaraan listrik (pexels.com/Kindel Media)

Untuk mendukung teknologi barunya, BYD berencana membangun lebih dari 4 ribu stasiun pengisian ultra-cepat di seluruh China. Langkah ini mirip dengan strategi Tesla yang telah mengembangkan jaringan supercharger sejak 2014. Meski demikian, BYD belum mengungkapkan besaran investasi maupun jadwal penyelesaian proyek tersebut.

Saat ini, pengguna BYD umumnya mengandalkan fasilitas pengisian daya dari pihak ketiga atau milik produsen lain. Dengan adanya jaringan sendiri, BYD berharap dapat mempercepat adopsi EV dan mengurangi kekhawatiran pengguna terkait ketersediaan infrastruktur pengisian daya.

“Ini adalah pertama kalinya dalam industri kendaraan listrik, unit megawatt berhasil dicapai dalam kecepatan pengisian daya,” kata Wang, dikutip dari The Guardian, Selasa (18/3/2025).

3. Saham Tesla merosot di tengah tekanan pasar

Tesla (unsplash.com/Tesla Fans Schweiz)
Tesla (unsplash.com/Tesla Fans Schweiz)

Sementara saham BYD melesat, Tesla justru mengalami penurunan tajam. Saham Tesla anjlok 5,5 persen pada Selasa, menyusul penurunan 4,8 persen sehari sebelumnya. Sepanjang 2025, valuasi Tesla telah merosot 44 persen akibat kekhawatiran investor terhadap penurunan penjualan serta tekanan politik terkait kedekatan Elon Musk dengan pemerintahan Donald Trump.

Di tengah persaingan yang semakin ketat, Tesla juga menghadapi tuntutan dari investor untuk segera merilis kendaraan otonom yang telah dijanjikan selama satu dekade. Selain itu, masuknya produk EV yang lebih terjangkau dari BYD dan produsen China lainnya semakin menekan dominasi Tesla di pasar global.

Michael Dunne, CEO Dunne Insights, menilai inovasi BYD dalam teknologi pengisian daya bisa mengubah kebiasaan pengguna EV.

“Sebagian besar pemilik EV tidak mengisi daya dari nol hingga penuh, melainkan hanya menambah daya seperti saat mengisi baterai ponsel. Teknologi 5-minute charge ini bisa mengubah pola tersebut,” kata Dunne kepada CNBC Internasional.

Dengan persaingan yang semakin ketat, BYD terus memperkuat posisinya sebagai salah satu produsen EV terbesar di dunia, mendekati dominasi Tesla. Perusahaan ini juga terus berinovasi untuk mengatasi tantangan utama dalam industri EV, termasuk kecepatan pengisian daya dan ketersediaan infrastruktur pendukung.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us